MediaMU.COM

MediaMU.COM

Portal Islam Dinamis Berkemajuan

May 8, 2024
Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang

‘Aisyiyah Rebranding Pasar Berkonsep Pasarku Tempat Ibadahku

Keterangan: Antusias peserta pada sesi diskusi kelompok di pelatihan “Pasarku Tempat Ibadahku” (24/8/2022) (Doc. GIDKP)

JAKARTA — “Pasarku Tempat Ibadahku”. Itulah tema yang diusung Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LLHPB) Pimpinan Pusat (PP) ‘Aisyiyah dan Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik (GIDKP) dalam pelatihan bagi para pedagang pasar dan anggota ‘Aisyiyah Ranting – Cabang untuk mendorong pengurangan plastik sekali pakai di pasar tradisional. Pelatihan dilaksanakan pada Rabu (24/8) di Kantor Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah (PWA) DKI Jakarta dan diikuti oleh 23 orang pedagang dari Pasar Tebet Barat dan 11 orang anggota ‘Aisyiyah Ranting Cabang Tebet Barat dan Tebet Timur.

Pelatihan yang bertajuk “Pasarku Tempat Ibadahku” ini merupakan rangkaian dari kegiatan program Peningkatan Kesadaran Lingkungan melalui Pendekatan Agama dari GIDKP dan LLHPB PP ‘Aisyiyah. Fokus program ini, yakni mendorong pelarangan penggunaan plastik sekali pakai (Single-Use Plastic) di Pasar Tradisional. Adapun Pasar Tebet Barat, yang berada di Jakarta Selatan dipilih menjadi lokasi pelaksanaan program tersebut.

Pentingnya upaya melakukan diet kantong plastik sebagai bagian dari amar ma’ruf nahi mungkar disampaikan oleh Nurni Akma selaku Ketua LLHPB PP ‘Aisyiyah saat membuka pelatihan ini, sebagaimana dikutip dari Al Qu’ran Surat Ali ‘Imran Ayat 104.

“Yang kita kerjakan ini adalah untuk menghindarkan mungkar, ternyata plastik itu sangat berbahaya bagi manusia baik pada masa kini maupun masa yang akan datang. Telah dilakukan penelitian bahwa plastik tidak bisa terurai dalam waktu yang singkat, melainkan membutuhkan waktu yang sangat panjang, ribuan bahkan ratusan tahun,” imbuhnya.

Nurni juga mengutip salah satu Hadits Riwayat Muslim, yang intinya mencegah kemungkaran dengan berbagai cara, baik dengan lisan maupun perbuatan.  Maka dari itu ia mengajak kepada para peserta untuk menjadikan pasar sebagai tempat melakukan jual beli sekaligus juga mendidik masyarakat luas mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.

“Mudah-mudahan hal baik yang kita sebarkan di tengah-tengah masyarakat terutama untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, akan menjadi amal shalih yang terus mengalir kepada kita,” pungkasnya.

Senada dengan Nurni, sisten Manager Pemberdayaan Perdagangan Perumda Pasar Jaya, Debora Nainggola, berharap pelatihan ini menghasilkan masukan-masukan, baik dari masing-masing pedagang maupun dari ‘Aisyiyah – Muhammadiyah dan GIDKP.

“Kami harap hasil diskusi pada pelatihan ini menghasilkan rekomendasi metode apa yang paling tepat untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai di pasar, untuk bisa diterapkan baik di Pasar Tebet Barat maupun diterapkan di pasar-pasar lainnya yang dikelola oleh Perumda Pasar Jaya,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Seksi Pengelolaan Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta Rita Ningsih hadir menguraikan data pengelolaan sampah yang dihimpun instansinya. Melalui penjelasannya, sampah di Provinsi DKI Jakarta sudah mencapai 7.400 ton per-hari dan jenisnya bermacam-macam, salah satunya ialah jenis sampah plastik. Jenis plastik ini dapat berefek pada kesehatan manusia. Sasaran yang diatur terkait pembatasan penggunaan ialah kantong belanja plastik sekali pakai.

“Dengan bekerjasama dengan GIDKP dan LLHPB ‘Aisyiyah melalui pendekatan yang berbeda, melalui pendekatan ibadah, kita berharap banyak yang berubah di pasar khususnya pengurangan penggunaan kantong plastik sekali pakai,” harapya.

Sementara itu, Syahrul Ramadhan dari komunitas Kader Hijau Muhammadiyah hadir memaparkan tentang Teologi Lingkungan. Mengutip Al-Qur’an Surat Al-Qashash Ayat 77, ia menegaskan bahwa lingkungan hidup merupakan ciptaan dan anugerah Allah yang harus dipelihara, dan tidak boleh dirusak.

“Maka setiap muslim berkewajiban untuk melakukan konservasi sumberdaya alam dan ekosistemnya. Setiap muslim juga dilarang melakukan usaha maupun tindakan yang menyebabkan kerusakan lingkungan alam.” jelasnya.

Dalam sesi pelatihan pula, Zakiyus Shadicky sebagai Engagement & Insight Manager GIDKP turut membagikan hasil pembelajaran dari pengelolaan program Pasar Bebas Plastik sebelumnya di Pasar Tebet Barat. Kiat sukses penerapan sampah bebas plastik adalah perlu dibangun komunikasi antara pedagang dan konsumen untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai,” ungkapnya.

Selain itu, Zakiyus juga berpendapat perlu adanya penegakan peraturan oleh pemerintah daerah melalui pembinaan, penyuluhan, dan lainnya untuk memastikan keberlanjutan program dalam jangka panjang. (*)


Sumber: Tim LLHPB PP ‘Aisyiyah dan GIDKP

Comment

Your email address will not be published

There are no comments here yet
Be the first to comment here