Akan Dibentuk Badan Usaha Milik Hizbul Wathan (BUMHW)

Akan Dibentuk Badan Usaha Milik Hizbul Wathan (BUMHW)

Smallest Font
Largest Font

SLEMAN — Persoalan yang harus dijawab saat ini adalah bagaimana mentalitas dan akhlak bangsa ini. Kalau mental manusianya sudah jatuh dan moralnya sudah rusak, percuma mempunyai kekayaan yang melimpah. Dan ini harus menjadi evalusi dan keprihatinan kita bersama.

Hal itu disampaikan Drs. H. A. Dahlan Rais, M.Hum, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bidang Pendidikan dan Kaderisasi sebelum membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kepanduan Hizbul Wathan Kwartir Pusat pada 23 Maret 2019 di Gedung Pusat Pengembangan Pendidikan Tinggi Muhammadiyah Jl Kaliurang, Sleman.

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Bagi Dahlan Rais, Indonesia adalah bangsa yang kaya dengan sumber alamnya dan manusia yang hebat-hebat. “Untuk itu bangsa Indonesia harus optimis ke depan menjadi bangsa yang lebih baik,” kata Dahlan Rais.

Lebih dari itu Dahlan Rais, yang juga Badan Pembina Harian (BPH) Universitas Muhammadiyah (UMS), mengingatkan peringkat Indonesia dalam perkembangan dan kemajuan masih berada di peringkat 116 dari 179 pada 2016 versi versi e-Government Development Index (EGDI) yang dirilis Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).

Di depan peserta Kwartir Wilayah HW, Dahlan Rais berharap pentingnya memahami. “Agar kita semua menjadi manusia yang terdidik dan kompetitif karena secara global masyarakat dihadapkan kompetisi,” kata Dahlan Rais.

Orang Muhammadiyah itu, menurut Dahlan Rais, sedikit dari rata-rata masyarakat. “Itulah yang mestinya menjadi modal besar memajukan bangsa,” tandas Dahlan Rais yang berharap untuk memanfaatkan segala hal terbaik demi masa depan.

Sementara itu, Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan (HW) sebagai ortom (organisasi otonom) Muhammadiyah, terus tumbuh dan berkembang setelah kebangkitannya pada tahun 1998.

Hingga kini HW terus membina anggotanya menjadi kader Muhammadiyah, umat, bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Mendukung adanya hal itu, diperlukan dana yang cukup besar dengan sumber dana yang mandiri, menyeluruh, dan terintegrasi secara nasional dari Kwarpus, Kwarwil, Kwarda, Kwarcab.

Memahami akan pentingnya pendanaan dalam membina kader, Bendahara Kwartir Pusat Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan dalam Rapat Kerja Nasional itu juga gelar pendidikan dan pelatihan, yang menghasilkan keputusan pembuatan Badan Usaha Milik Hizbul Wathan (BUMHW).

Pembuatan BUMHW ini sebagai tindak lanjut dari Sidang Tanwir 1 Gerakan Kepanduan HW Komisi 3 pada bulan Juni 2018, yang salah satu rekomendasinya adalah tentang realisasi Badan Usaha Milik Hizbul Wathan (BUMHW) di semua kwartir dan mengatur tata niaga serta membuat rencana bisnis BUMHW.

Dibahas pula otoritas dan kewenangan operasional, kebendaharaan dan bidang penggalian dana.

Seperti dijelaskan Uun Harun Syamsuddin, Ketua Kwartir Pusat Hizbul Wathan, hasil keputusan Rakernas mampu menjadi keputusan yang bisa patuhi dan disampaikan ke pimpinan di bawahnya.

Rakernas ini menjadi program rekomendasi keputusan muktamar dan Tanwir Hizbul Wathan.

“Mudah-mudahan hasil ini bisa dipahami dan disampaikan ke wilayahnya masing-masing supaya tidak terkena penyakit,” terang Uun di Kantor Kwartir Pusat HW Jl Suronatan, Kamis (28/3/2019).

Uun juga mengingatkan agar hal itu menjadi bagian ketaatan dalam berorganisasi, yaitu dengan mematuhi keputusan peryarikatan dan pimpinan seperti keputusan Muktamar dan Tanwir. “Untuk itu sebagai bagian dari persyarikatan Muhammadiyah perlu dibaca, dipahami dan dilaksanakan,” ujar Ramanda Uun Harun. (Affan)

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow

Paling Banyak Dilihat