Bahagianya Haryanto Setelah Terima Bantuan Tongkat Elektrik Adaptif

Bahagianya Haryanto Setelah Terima Bantuan Tongkat Elektrik Adaptif

Smallest Font
Largest Font

YOGYA – Rasa bahagia menyelimuti Haryanto. Penyandang tunanetra itu menerima hibah alat bantu berupa tongkat elektrik adaptif dari Menteri Sosial Tri Rismaharini dalam pembukaan Rakernas Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial (MPKS) PP Muhammadiyah, Jum’at (24 Muharram 1445 H bertepatan 11 Agustus 2023).

Haryanto tidak sendiri, ia ditemani para personel grup band tunanetra Organ Tice, Dian Pratiwi (Qori’ah Tunanetra), dan beberapa anggota tunanetra dari MPKS se-Indonesia dan Himpunan Difabilitas Muhammadiyah (Hidimu) yang juga hadir di SM Tower & Convention Yogyakarta untuk menerima tongkat adaptif dari Mensos RI.

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Kepada mediamu.com, Haryanto mengungkapkan rasa syukurnya atas hibah tongkat adaptif setelah bertemu langsung dengan Mensos.

“Saya sangat bersyukur sekali, karena memang jauh-jauh hari sebelumnya saya dan kawan-kawan tunanetra di Pertuni (Persatuan Tunanetra Indonesia) sudah mengajukan bantuan kepada Dinas Sosial, tetapi tidak bisa. Alhamdulillah, kami bisa bertemu Bu Risma langsung dan diberikan tongkat ini,” ungkapnya.

Meskipun belum semua orang tunanetra mendapatkan tongkat adaptif dari Mensos, namun tongkat tersebut bisa menjadi sampel percontohan. Maka, Haryanto dan rekan-rekannya di Pertuni Yogyakarta yang berjumlah 50 orang akan berusaha mengajukan bantuan untuk mendapatkan tongkat adaptif itu bagi yang membutuhkan.

“Secara lisan, saya sudah mengajukan bantuan untuk mendapatkan tongkat itu kepada teman-teman yang ada di Pertuni Yogyakarta,” kata Vokalis Organ Tice itu.

Sesuai namanya, tongkat adaptif elektrik itu merupakan alat bantu bagi tunanetra dari Kementerian Sosial, dilengkapi dengan teknologi sensor terhadap api, air, gas/udara kotor, dan lain-lain. Lalu, terdapat speaker untuk memandu atau memberitahu pengguna jika ada sesuatu di depannya dalam jarak tertentu.

Tongkat adaptif juga dilengkapi GPS supaya tidak tersesat atau salah jalan dan ada panel surya agar tidak terlalu membutuhkan listrik dalam pengunaan sehari-harinya.

Pembuatan alat-alat bantu difabel ini merupakan kebijakan dari Tri Rismaharini sejak ditunjuk sebagai Menteri Sosial pada 22 Desember 2020. Dimana salah satunya, pengalihan anggaran dari pembangunan gedung-gedung ke pembuatan alat bantu difabel.

“Mereka boleh difabel tetapi mereka juga harus bisa berusaha. Jangan kecil hati, kami juga berjuang bagaimana bisa membantu semaksimal mungkin,” tutur Risma.

Selain tongkat adaptif untuk tuna netra, Kemensos juga membuat alat bantu lainnya, seperti motor yang dimodifikasi roda tiga, kursi roda untuk membantu penyandang cerebral palsy bisa berdiri, serta alat bantu lainnya.

Meski begitu, Risma mengakui jika tidak semua orang difabel mau menggunakan alat-alat bantu yang telah disebutkan sebelumnya. Untuk itu, ia mendorong agar ada perubahan mindset supaya mereka bisa mandiri dan tidak bergantung pada orang lain.

“Kita harus usahakan agar mereka bisa mandiri, minimal untuk lingkungan mereka sendiri. Jika ada yang membutuhkan alat bantu, kami siap memberikan. Saya percaya dengan alat bantu, mereka bisa mandiri,” pungkas Risma. (*)

Wartawan: Dzikril Firmansyah

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow

Paling Banyak Dilihat