MediaMU.COM

MediaMU.COM

Portal Islam Dinamis Berkemajuan

May 19, 2024
Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang
Breaking
Mesra Banget! PWM dan PWNU DIY Silaturahmi dan Siap Kerja Bareng Umat Muslim Debat Soal Fatwa Musik, Ini Kata Ketua PWPM DIY Pelatihan Paralegal oleh ‘Aisyiyah dan BPHN Tingkatkan Akses Bantuan Hukum PCIM Amerika Bergabung Dalam Gelombang Dukungan Global untuk Palestina Songsong Milad ke-107, 'Aisyiyah Komitmen Perkuat Dakwah Kemanusiaan Semesta Siap Bersaing di Dunia Kerja, Ratusan Siswa SMK Muhammadiyah 1 Yogya Resmi Wisuda Abdul Mu'ti: Bukan Mendiskriminasi, Islam Justru Memuliakan Perempuan Lewat Workshop, BMT UMY Komitmen Wujudkan “Modernisasi Koperasi” di Kabupaten Bantul Komitmen Mengabdi Di Daerah 3T, PENA UMY Menuju Sambi Rampas Gallery Walk GCWRI Jadi Saksi Aksi Pemuda-Pemudi Lintas Iman Rawat Perdamaian dan Lingkungan  Nur Ahmad Ghojali Harapkan LKSA Panti Asuhan Muhammadiyah Unggul Berkemajuan PC IMM Djazman Al Kindi Yogya dan BEM UAD Gelar Simposium Pemikiran Islam, Hadirkan Pendiri IMM JISRA Indonesia Suarakan Ecofeminism dan Kerukunan Lintas Iman dalam Global Conference on Women’s Rights in Islam (GCWRI) Mahasiswa STIkesMU Lhokseumawe Resmi Mulai Praktek Klinik di RS Kesrem PCM Ngampilan Adakan Silaturahmi Sekaligus Pelepasan Calon Jamaah Haji Ketahuilah Istilah Akhlaqul Banin Ketahuilah Imanan Wahtisaban Risalah Islam Berkemajuan: Bagaimana Menghadapi Tantangan Zaman dan Mewujudkan Masa Depan Cemerlang? Mie Lezatmu dan Mocaf Jadi Bukti Inovasi Cabang-Ranting Muhammadiyah dalam Dakwah Ekonomi 53 Dosen UMY Raih Sertifikasi Internasional Microsoft Certified Educator

Bedah Rumah, Program Unggulan Lazismu Gunungkidul

Penyerahan kunci rumah hasil Program Bedah Rumah Lazismu Gunungkidul. Foto: Lazismu Gunungkidul

GUNUNGKIDUL – Dijalankan mulai tahun 2019, Program Bedah Rumah Lazismu Gunungkidul sudah merehab 7 (tujuh) rumah. Rumah-rumah itu tadinya tidak layak huni dan membahayakan anggota keluarga di dalamnya.

Menurut Wahyudiono, Ketua Pelaksana Program Bedah Rumah Lazismu Gunungkidul, para penerima bantuan program ini adalah Mbah Simpen dan Mbah Nini (Purwosari), Rukilah (Karangmojo), Wardiyo (Tepus), Fajar Sidik (Semanu), Teguh Wiyono (Wonosari), Rungki Haryanto (Purwosari), dan Dian Wulandari (Nglipar).

“Program unggulan ini ditujukan kepada masyarakat atau keluarga yang membutuhkan, yakni rumahnya tidak layak huni,” jelas Wahyudiyono kepada mediamu.com, Selasa (7/9).

Gunungkidul adalah salah satu kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Daerah ini dikenal sebagai kawasan kering, karena terletak di area pegunungan. Tapi, Gunungkidul memiliki destinasi wisata pantai yang terkenal dengan keindangan pasir putihnya, berbeda dengan pantai-pantai lain di Bantul dan Kulonprogo.

Dalam catatan Lazismu, di Gunungkidul terdapat banyak sekali rumah tinggal tidak layak huni dan membahayakan. Inilah yang melatarbelakangi diadakannya Program Bedah Rumah. Seleksi bagi penerima bantuan dilakukan secara hati-hati agar tidak salah sasaran.

“Para penerima bantuan kami pastikan sudah memenuhi syarat- syarat wajib, sehingga bedah rumah bisa terlaksana,” jelas Wahyudiyono.

Syarat wajib tersebut adalah milik perorangan, muslim/mualaf, dhu’afa, mendapatkan rekomendasi dari pimpinan persyarikatan, komitmen bermuhammadiyah, dan telah melalui assessment tim lapangan. Secara khusus sasaran program diprioritaskan kepada pegiat dakwah/guru dan pengurus persyarikatan, serta warga tidak mampu yang membutuhkan.

Anggaran yang diberikan tiap rumah sebesar Rp 25.000.000 dalam bentuk material seperti pasir, batu-bata, semen, dan besi. “Anggaran berasal dari penggalangan dana oleh umat dan tidak termasuk biaya tukang/tenaga dan konsumsi,” tambahnya.

Untuk konsumsi berasal dari penerima manfaat program dan warga sekitar. Sedangkan, tukang/tenaga berasal dari gotong-royong masyarakat sekitar dibantu MDMC dan KOKAM setempat.

Rumah yang akan dibedah berukuran 6 x 6 meter (sesuai standar Lazismu), tidak termasuk kamar mandi dan dapur. Status tanah hak milik sendiri. Program ini juga melibatkan beberapa pihak seperti pemerintah/tokoh masyarakat, PRM, PCM, dan Kantor Layanan (KL) Lazismu setempat.

Masyarakat tentunya sangat terbantu dan merasakan manfaat yang sangat besar. “Mereka yang menerima manfaat dari program ini merasa seperti bermimpi dapat bantuan rumah dari Lazismu,” papar Wahyudiyono.

Ke depannya dia berharap, melalui Program Bedah Rumah, para donatur tetap semangat dalam berta’awun, makin banyak penerima manfaat program yang dapat dibantu, serta menjadi amal jariyah para donatur.

Selain Bedah Rumah, Lazismu Gunungkidul juga memiliki sosial kemasyarakatan, yakni sunatan masal, peduli guru ngaji, peduli guru terdepan dan terluar (GTT) persyarikatan, peduli anak yatim piatu, dan peduli dhu’afa. Jumlah zakat, infaq, dan shodaqoh (ZIS) yang dikelola sekitar Rp 700.000.000 tiap tahun. (*)

Wartawan: Dzikril Firmansyah Atha Ridhai
Editor: Affan Safani Adham

Comment

Your email address will not be published

There are no comments here yet
Be the first to comment here