Dalam Kopdar Sumu DIY, Owner Fadkhera Beberkan Tips Bangun Tim Bisnis Ideal
YOGYA - Tim yang baik akan menjamin sebuah bisnis berjalan secara baik pula. Begitu disampaikan Wildan Salim, Owner Fadkhera, sebuah brand Pakaian Muslim terkemuka dalam paparannya pada Kopi Darat (Kopdar) Serikat Usaha Muhammadiyah (Sumu) DIY di Gedung DPD RI DIY, Rabu (6/3).
Ia menuturkan demikian berdasar pengalamannya dalam mengembangkan bisnis dari brand Fadkhera. Awalnya ia bekerja sendiri dengan menjadi freelancer, harapannya agar bisa mengatur waktu dan pendapatan. Namun, kenyataanya tak demikian. Waktunya banyak yang habis dan pendapatannya mentok.
"Ketika saya solopreneur, saya merasa punya keterbatasan. Pendapatan dari pekerjaan yang dikerjakan satu orang pasti bisa ditambah jika dikerjakan lebih dari satu orang." tuturnya saat menjelaskan alasannya terjun ke dunia bisnis dengan membangun tim.
Dalam acara Kopdar kali ini Wildan membawakan materi bertema "Building Great Team". Ia menuturkan bahwa kunci dari membangun tim yang hebat adalah adanya pembagian kerja yang jelas dan kompetensi dari anggota.
Wildan mencontohkan timnya di awal bisnis pada tahun 2015 dengan timnya yang sudah berkembang sekarang. Di tahun pertama ia memulai bisnis hanya dengan satu orang keluarganya.
"Semua pekerjaan saya kerjakan berdua, dari produksi hingga pemasaran. Namun seiring waktu kebutuhan bertambah, dan kebutuhan akan tim juga ikut bertambah," jelasnya.
Wildan kemudian merekrut beberapa orang untuk menjadi timnya seiring dengan perkembangan usahanya. Salah satu tipsnya sebagai owner, adalah dengan mendelegasikan pekerjaan yang menguras waktu dan repetitif ke orang lain. Dengan begitu, ia punya kesempatan untuk berfikir dan mengembangkan bisnisnya lebih lebar lagi.
Lebih lanjut, Wildan menuturkan bahwa struktur dan pembagian kerja adalah kunci bisnis bisa berjalan lancar. Struktur pembagian tugas memungkinkan sebuah tim berjalan efisien tanpa harus bertabrakan tugas satu sama lain. Dan yang paling penting, kata Wildan, adanya pengawasan agar setiap struktur mampu menjalankan tugas dengan baik.
Di akhir, Wildan kemudian mengemukakan empat pola pengembangan tim. Pola pertama adalah pola tak berdasar, di sini tim berkembang dengan seadanya dan berdasar jumlahnya, bukan kompetensinya. Pola kedua adalah memposisikan orang berdasar kompetensinya, namun orang yang direkrut masih belum profesional dan masih banyak ruang untuk berkembang.
Pola ketiga, lanjut Wildan, adalah pola sektif. Di pola ini orang direkrut karena kebutuhan tim dan mengutamakan orang dengan kompetensi tinggi dan profesional. Dan pola terakhir, adalah pola kompetitif, di mana orang yang direkrut hanyalah orang yang punya pengaruh besar pada sebuah bisnis.
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow