Dinamika Muktamar Pemuda Muhammadiyah XVII
YOGYAKARTA — Penyelenggaraan Muktamar XVII Pemuda Muhammadiyah telah usai. Kegiatan yang berlangsung di Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menghasilkan ketua umum baru, Cak Nanto (Sunanto), dan Dzulfikar A. Tawalla sebagai Sekjen.
Banyak dinamika yang bergulir selama perhelatan, sejak pratanwir pada Ahad, 25 November 2018 dilanjut pembukaan pada hari Senin, 26 November 2018 hingga terpilihnya Cak Nanto sebagai nakhoda baru Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah pada Kamis, 29 November 2018 dinihari.
Di luar dinamika forum, beberapa rangkaian acara diselenggarakan untuk memeriahkan perhelatan empat tahunan ini. Dan, panitia lokal atau Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PW PM) DIY mempersiapkan rangkaian acara ini dengan sangat matang.
Di sebelah timur Sportorium UMY digelar bazaar, yang dihadiri oleh ratusan orang. Bazaar dibuka oleh Dahnil Anzar Simajuntak, Gita Danupranata (Ketua Umum PWM DIY) dan Iwan Setiawan (Ketua PW PM DIY).
Selepas pembukaan Muktamar, pada pukul 13.00 WIB dimeriahkan berbagai acara.
Mulai dari Wildan seorang da’i cilik, sanggar Merah Putih DPD IMM DIY hingga pegelaran wayang gendhing “Bahana” turut memeriahkan rangkaian acara bazaar muktamar ini.
Selain itu, ada pula diskusi bencana oleh MDMC, dakwah kaum milenial oleh ustadz Muhammad Djazir ASP hingga diskusi Kokam dari masa ke masa oleh Drs M Afnan Hadikusumo.
Itu merupakan rangkaian dialog yang diselenggarakan panitia di lokasi bazaar.
Dua bulan menjadi kurun waktu yang sempit. Walau dengan biaya yang cukup sulit, Pemuda Muhammadiyah Wilayah DIY telah berhasil membuktikan kapasitasnya sebagai PW PM yang solid dan berkapasitas.
Di kesempatan itu, Abby Mukti, menyampaikan, semangat teman-teman Pemuda Muhammadiyah DIY adalah semangat ikhlas. “Semangat tersebut yang menggerakkan hati dan diri teman-teman kami,” kata Abby Muktii, yang menambahkan tidak ada satupun dari teman-teman panitia memiliki misi lain selain misi mencari ridha Illahi.
Sementara itu, Suryansyah, Ketua PDPM Mamuju, Sulawesi Barat, berpendapat, pelaksanaan Muktamar Pemuda Muhammadiyah XVII di Yogyakarta telah menghadirkan silaturahim antara anak-anak muda se-Indonesia. “Sehingga dapat terus menebarkan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil’alamiin. Dan kita patut bersyukur serta berbangga diberi kesempatan untuk hadir sebagai peserta pada kegiatan muktamar kali ini,” kata Suryansyah.
Semoga Pemuda Muhammadiyah terus menyemai benih-benih kebaikan, berpacu untuk menjadi insan terbaik dan mencerahkan peradaban serta memajukan Indonesia. “Dan yang terakhir terima kasih Yogyakarta selaku penyelenggara muktamar kali ini,” kata Suryansyah.
Menjadi panitia memang tidak mudah. Selain harus berkorban waktu dan tenaga serta meninggalkan pekerjaan, juga harus siap tombok dan harus sabar menerima setiap masukan dan keluhan.
Seperti diungkapkan salah seorang panitia, Agung Wijayanto, apresiasi positif banyak diberikan kepada Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah DIY.
Dan, penyelenggaraan Muktamar XVII kali ini, dinilai sebagai salah satu penyelenggaraan muktamar terbaik.
Hal tersebut tidak lepas dari peran Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Dr. Ir. Gunawan Budiyanto, MP, beserta segenap jajarannya.
UMY memiliki andil yang sangat besar dalam melangsungkan penyelenggaraan Muktamar kali ini.
Semoga penyelenggaran Muktamar Pemuda Muhammadiyah XVII di Yogyakarta dapat memberikan manfaat seluas-luasnya bagi ummat, menghasilkan kepemimpinan yang amanah dan bermartabat. (Affan)
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow