MediaMU.COM

MediaMU.COM

Portal Islam Dinamis Berkemajuan

Apr 28, 2024
Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang

EMT Muhammadiyah Wakili Indonesia dalam Forum Medis Darurat PBB

YOGYAKARTA — Wakil Kepala Pelaksana Emergency Medical Team (EMT) Muhammadiyah, dokter Zuhdiyah Nihayati (dokter Zee) menjadi salah satu pembicara dalam sesi Lesson Learned form the EMT Network Disaster Response in the Pandemic secara daring yang dipusatkan dari Jenewa, Swiss, Kamis 29 April 2021.

Acara tersebut merupakan salah satu sesi even tahunan Humanitarian Networks and Partnerships Week (HNPW) tahun 2021. Acara yang dihelat oleh Swiss Agency for Development and Cooperation (SDC) dan United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (UN OCHA) rutin dilaksanakan sejak 2015.

Even HNPW 2021 memuat banyak sesi yang melibatkan banyak lembaga dan praktisi kemanusiaan internasional dari berbagai negara serta meliputi banyak aspek dalam bidang kemanusiaan.

Lesson Learned form the EMT Network Disaster Response in the Pandemic masuk dalam acara bertajuk EMT Day yang melibatkan WHO Emergency Medical Team Initiative yang selama ini bertanggung jawab mengkoordinasi jaringan EMT di seluruh dunia. Dalam sesi tersebut, dokter Zuhdiyah Nihayati yang akrab dengan disapa dokter Zee menyampaikan presentasi bersama perwakilan EMT dari Polandia dan Inggris.

Mengawali presentasinya, ia memaparkan aktivitas EMT Muhammadiyah dalam respon tanggap darurat bencana selama Pandemi Covid-19. “Saya sampaikan bahwa EMT Muhammadiyah sudah melaksanakan dua penugasan selama Pandemi Covid-19 yaitu dalam respon gempa bumi di Mamuju Sulawesi Barat selama satu bulan dan banjir longsor akibat badai siklon tropis Seroja di Nusa Tenggara Timur selama tiga minggu,” kata dokter Zee.

Dokter Zee juga menyampaikan tentang prosedur respon yang dijalankan EMT Muhammadiyah dalam kondisi Pandemi Covid-19. “Selama Pandemi Covid-19, saya sampaikan bahwa itu bukan hal yang tidak mudah bagi EMT Muhammadiyah untuk menyiapkan respon bencana baik di level nasional, provinsi maupun daerah. Ada SOP khusus yang kami siapkan untuk menerjunkan personel secara aman,” ungkapnya.

Lebih lanjut dokter Zee mengungkapkan bahwa pihaknya memastikan setiap personel EMT Muhammadiyah yang akan diterjunkan tidak punya penyakit penyerta (komorbid), juga dipastikan tidak sedang dalam terapi karena penyakit tertentu, menjalani tes Covid-19 sebelum dan sesudah penugasan, harus menyertakan surat keterangan sehat dan bebas Covid-19.

Para personel EMT uga dibekali logistik tambahan terkait pencegahan Covid-19. Para personel yang akan bertugas harus membawa masker, hand sanitizer, dan disinfektan yang cukup. Termasuk juga APD level 1 sampai 3, tenda tambahan untuk tinggal, fasilitas dan personel untuk dekontaminasi serta SOP khusus untuk penanganan sampah medis dan APD.

EMT Muhammadiyah juga menerapkan prosedur khusus dalam pelayanan selama Pandemi Covid-19. Yakni, protokol kesehatan ketat selama layanan baik bagi personel maupun pasien yang dilayani, memodifikasi tenda layanan agar cukup ventilasi dan sirkulasi udara, membatasi jumlah pendamping, mewajibkan pemakaian masker bagi pasien dan pendamping, melakukan skrining harian bagi personel yang bertugas dan penyemprotan disinfektan tenda pelayanan.

Tentang tantangan yang dihadapi, menurut Dokter Zee adalah menghadapi bencana multihazard, risiko paparan Covid-19 yang tinggi, persiapan yang lebih kompleks, keharusan untuk assessment seluruh aspek pelayanan terkait Covid-19.

“Meski demikian saya sampaikan pengalaman tersebut sangat berharga bagi EMT Muhammadiyah yaitu meningkatkan kapasitas personel dan standar fasilitas serta logistik, koordinasi dan kolaborasi dengan lembaga lain jadi lebih mudah dan terorganisir serta yang utama EMT Muhammadiyah jadi lebih terorganisir,” terangnya. (hr)


Berita dikirim Bapak Arif Jamali, Wakil Ketua MDMC Indonesia

Comment

Your email address will not be published

There are no comments here yet
Be the first to comment here