FGD Pertemuan Ilmiah Muhammadiyah: Riset Kebencanaan

FGD Pertemuan Ilmiah Muhammadiyah: Riset Kebencanaan

Smallest Font
Largest Font

BANTUL — Riset-riset kebencanaan yang digagas Muhammadiyah Disaster Management Center ini untuk dapat mengetahui persoalan yang ada di masyarakat.

Riset yang berbasis perencanaan, maka pengelolaan bencana akan berjalan lebih baik.

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Hal itu dikatakan Ketua Umum Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, H Budi Setiawan, ST, dalam acara bertajuk “Riset Kebencanaan” melalui Forum Grup Diskusi (FGD) pertemuan ilmiah Muhammadiyah, Selasa (20/8/2019) pagi, di lantai dasar Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Kampus Utama Jl Ringroad Selatan, Kragilan, Tamanan, Banguntapan, Bantul.

Kegiatan berupa grup diskusi dengan beberapa pembahasan, di antaranya seminar dan spesial session, pameran dan ignite stage serta lomba inovasi kebencanaan.

Di depan Prof Dr Sjafri Sairin (Majelis Diktilitbang  PP Muhammadiyah), Rektor UAD Dr H Kasiyarno, M.Hum dan perwakilan dari Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM): Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Universitas Aisyiyah Yogyakarta (Unisa), Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Budi Setiawan mengatakan, hasil riset dan diskusi bersama perguruan tinggi ini akan menjadi dasar program yang akan dilaksanakan MDMC nanti.

Pada kesempatan itu, Prof Dr Sjafri Sairin dari Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah sangat mendukung kegiatan itu.

“Melalui MDMC ini, maka tujuan dari Muhammadiyah berupa amar makruf nahi munkar tersampaikan,” kata Sjafri Sairin.

Menurut Sjafri Sairin, hal ini sangat bagus jika 7 PTM bisa berkumpul dan berdiskusi terkait kebencanaan.

Adapun hasil dari diskusi direncanakan akan digelar pada Februari 2020 mendatang, yang bertepatan dengan diadakannya Rakornas Penelitian Ilmiah Muhammadiyah (PIM) berlandaskan kebutuhan masyarakat terkait informasi bencana yang valid dan kebutuhan sistem serta prasarana untuk mengurangi risiko bencana.

Dengan tujuan besar untuk memperkuat kemampuan amal usaha Muhammadiyah (AUM), maka Muhammadiyah melakukan respon bencana secara cepat dan tepat serta menunjukkan komitmen Muhammadiyah melalui MDMC tentang penanggulangan bencana secara terus-menerus.

Di sisi lain, seperti disampaikan Budi Santoso, Ketua Divisi Pengurangan Risiko Bencana (PRB), ke depan Penelitian Ilmiah Muhammadiyah (PIM) ini akan terlihat potensi sumber daya Muhammadiyah untuk pengurangan risiko bencana berbasis amal usaha Muhammadiyah, munculnya produk-produk yang dapat digunakan oleh masyarakat untuk menanggulangi bencana dan silaturahim sumber daya Muhammadiyah dalam rangka penguatan One Muhammadiyah One Respond (OMOR).

Salah satu dosen UAD Yogyakarta, Yudhiakto Pramudya berharap, riset kebencanaannya itu juga meliputi riset bidang ilmu pengetahuan dan teknologinya. “Misal pemodelan bencana, sistem informasi bencana, sistem pemantauan bencana dan aplikasi machine learning dalam mitigasi bencana,” kata Yudhiakto.

Sementara itu, Dholina Inang Pambudi, merasa bahagia karena lembaganya ditunjuk sebagai penyelenggara FGD Pertemuan Ilmiah Muhammadiyah (Riset Kebencanaan) perdana. Menurut Dholina, Pusat Studi Mitigasi dan Penanggulangan Bencana (PSMPB) UAD Yogyakarta sebagai pelaksana teknis bersama dengan delegasi dari Pusat Studi Bencana PTM lainnya bersatu padu diskusi seputar usaha pengurangan risiko bencana yang mencerahkan dan berkemajuan. (Affan)

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow