Gerakan Nasional Paralegal, Wujud Kontribusi Nyata ‘Aisyiyah
BANTUL — Pimpinan Pusat (PP) ‘Aisyiyah meluncurkan Gerakan Nasional Paralegal “Penguatan Peran ‘Aisyiyah dalam Pendampingan Hukum pada Perempuan dan Anak untuk Indonesia Berkemajuan”, hari Jumat (9/9), di Ruang Amphitheater Gedung Utama Kampus 4 Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Peluncuran ini dihadiri Ketua Umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah Siti Noordjannah Djohantini, Wakil Menteri Hukum dan HAM RI Edward Omar Sharif Hiariej, Jajaran Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, Rektor UAD Muchlas, juga perwakilan PWA DIY dan Jawa Tengah.
Atiyatul Ulya, Ketua Majelis Hukum dan HAM PP Muhammadiyah menyampaikan bahwa ‘Aisyiyah dalam perjalanan sudah memiliki pengalaman luar biasa dalam kerja sosial dalam merespon persoalan yang dihadapi bangsa kita, baik soal pendidikan, kesehatan, masyarakat, dan lain-lain. Menurutnya, pada usia 100 tahun ini, maka peran-peran tersebut perlu ditingkatkan termasuk dalam persoalan hukum.
Ia juga menyebutkan persoalan penegakan dan perlindungan hukum terutama pada kelompok rentan masih banyak perlu perhatian dan seperti diketahui bersama bahwa Indonesia merupakan negara hukum tapi dalam persoalan hukum masih memiliki pekerjaan rumah dalam penegakannya. Oleh karena itu, pada Muktamar ke-46, PP ‘Aisyiyah telah menginstruksikan untuk membuat lembaga-lembaga bantuan hukum (Posbakum ‘Aisyiyah) untuk membantu memberikan bantuan hukum terutama pada kelompok rentan. Pendampingan tersebut baik yang bersifat litigasi dan mitigasi.
“Dalam UUD no 16 tahun 2011, Pemerintah memberikan peluang tentang bantuan hukum, untuk ikut berperan dalam memberikan bantuan bagi mereka yang membutuhkan yang biasanya disebut paralegal. Oleh karena itu penting bagi ‘Aisyiyah untuk mengembangkan Posbakum yang ada di 25 Provinsi seluruh Indonesia dengan berbagai bantuan, baik preventif, pencegahan dan rehabilitatif,” tuturnya.
Gerakan nasional paralegal ‘Aisyiyah ini akan dilakukan secara bergulir di 13 Provinsi yang siap menjalankan kegiatan paralegal secara mandiri. Terutama bagi wilayah yang telah bisa menyelenggarakan secara mandiri. PP ‘Aisyiyah sangat mengapresiasi PWA yang telah bersama-sama meningkatkan peran di bagian lembaga hukum.
Muchlas, Rektor UAD dalam sambutannya mengapresiasi salah satu agenda besar ‘Aisyiyah ini yang menurutnya akan sangat bermanfaat dalam membantu masyarakat.
“Saya merasa bangga dengan ‘Aisyiyah, luar biasa,” imbuhnya.
Gerakan nasional ini diharapkan Muchlas, tidak hanya menjadi gerakan nasional tetapi juga gerakan yang global sehingga manfaatnya dapat dirasakan seluruh dunia.
Sementara itu, Ketua Umum PP ‘Aisyiyah, Siti Noordjannah Djohantini memberikan penghargaan sebesar-besarnya pada Majelis Hukum dan HAM PP ‘Aisyiyah pada peluncuran Gerakan Nasional Paralegal ‘Aisyiyah. “Bahkan, sejak awal ‘Aisyiyah telah menyuarakan untuk membela kepentingan perempuan, anak dan kelompok rentan, serta gerakan yang terwujud dalam gerakan sosial kemasyarakatan ini telah dilakukan sekaligus menjadi bukti kontribusi nyata ‘Aisyiyah untuk kemerdekaan bangsa,” kata Noordjannah dalam sambutannya.
Gerakan ‘Aisyiyah dalam dakwah keumatan dan kebangsaan ini, ditegaskan Noordjannah, penting untuk hadir di tengah masyarakat terlebih bagi kaum rentan, marginal, dan terpinggirkan. Maka gerakan yang dilakukan ‘Aisyiyah haruslah adaptif dan memberikan solusi dan adanya gerakan nasional paralegal ‘Aisyiyah ini salah satu upaya perhatian ‘Aisyiyah dalam melakukan pendampingan pada persoalan keadilan yang berkaitan dengan hukum, melalui 25 Posbakum yang telah tersedia di berbagai provinsi ini dapat membantu akselerasi program lebih cepat dan maksimal.
Adapun, dalam memberikan bantuan hukum maupun pendampingan, Noordjannah berpesan agar para kader-kader paralegal ini nantinya bersifat inklusif. Artinya, tidak memberikan pendampingan dengan memilih-milih siapa yang dibantu tapi harus membantu semua.
“Gerakan dakwah inklusif ini memang sudah sejak dari Persyarikatan ini lahir, kepentingannya untuk kepentingan umat seluas-luasnya. Biarpun negara indonesia ini berbeda-beda, tetapi semuanya itu menjadi bagian dari dakwah kita dakwah rahmatan lil alamin. ‘Aisyiyah dan Muhammadiyah ini sudah dan akan terus melakukan itu karena turut berjihad untuk kehadiran NKRI,” terang Noordjannah.
Dengan gerakan-gerakan yang telah dilakukan ‘Aisyiyah, harus dimaknai dan dipersyaratkan sebagai program yang berkaitan dengan spirit dakwah dan nilai-nilai Islam yang berkemajuan. Besar harapan dari PP ‘Aisyiyah dalam gerakan nasional paralegal ini untuk bersinergi supaya, ‘Aisyiyah bisa berbuat lebih banyak untuk memberikan solusi atas permasalahan bangsa.
“Kami berharap kader-kader ‘Aisyiyah yang hadir di sini bisa menyemarakkan seluruh kegiatan pembelaan pada warga bangsa kita yang mendapatkan persoalan hukum,” pungkasnya. (*)
Wartawan: Dzikril Firmansyah
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow