MediaMU.COM

MediaMU.COM

Portal Islam Dinamis Berkemajuan

Apr 28, 2024
Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang

Hadapi El-Nino, MPM PP Muhammadiyah Bersiap Susun Strategi

YOGYA – Ancaman El-Nino berpotensi berdampak serius pada pangan masyarakat. Kondisi El-Nino pada umumnya memberikan dampak berkurangnya curah hujan yang akan turun di sebagian besar wilayah Indonesia dan berpotensi menimbulkan kekeringan meteorologis.

Dampak kekeringan akibat kemarau panjang di tahun ini akan menjadi salah satu penyebab serius terhadap

keberlangsungan pertanian, produktivitas menurun, bahkan gagal panen. Selain memicu kekeringan, minimnya curah hujan juga akan meningkatkan jumlah titik api, sehingga rawan terjadi kebakaran hutan dan lahan. Salah satu ancaman sektor pertanian adalah kekeringan yang diprediksi bisa melanda 560 hingga 870 ribu hektare lahan.

Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Pusat Muhammadiyah sebagai majelis yang membidangi pemberdayaan yang salah satunya bidang garapnya adalah pada sektor pertanian, memandang perlu untuk turut merespon dan memberikan kontribusi dan solusi alternatif untuk bersama-sama dengan segenap elemen masyarakat mengantisipasi dampak El-Nino dalam program Talkshow Kabar MPM dengan tema: “Strategi Pertanian dalam Menghadapi El-Nino” yang dilakukan secara daring pada hari Selasa (9/5) melalui Media Zoom Meeting.

Talkshow dibuka dengan sambutan tentang penyadaran bagi petani secara umum dalam memberikan solusi alternatif untuk mengantisipasi dampak El-Nino terhadap produksi pertanian oleh Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas dan Ketua MPM PP Muhammadiyah M. Nurul Yamin.

Agenda ini dilanjutkan dengan pemaparan para pemateri, mulai dari keynote speech oleh Menteri Pertanian Republik Indonesia Prof. Dr. H. Syahrul Yasin Limpo, S.H., M.Si., M.H. Kemudian, memasuki sesi materi, pertama tentang “El-Nino dan ancaman kekeringan serta dampaknya di sektor pertanian” oleh Dr.rer.nat. Riza Yuliratno Setiawan, S.kel., M.Sc. yang merupakan Anggota Bidang Pemberdayaan Nelayan dan Masyarakat Pesisir MPM PP Muhammadiyah.

Lalu materi kedua berjudul: “Antisipasi dampak El-Nino dengan Pemanfaatan Pupuk Organik” dari Ir. Syafi’i Latuconsina selaku Dewan Pakar Majelis Pemberdayaan Masyarakat PP Muhammadiyah. Hingga materi ketiga berupa “Peran dan Strategi Pemerintah Dalam Menghadapi El-Nino” oleh Ir. K.R.T. Darori Wonodipuro, M.M., IPU, Anggota Komisi IV DPR-RI Bidang Pertanian, Pangan dan Maritim.

Adapun, seluruh sesi materi dipandu oleh moderator Ahmad Romadhoni Surya Putra, Ph.D. yang merupakan Wakil Ketua MPM PP Muhammadiyah.

Tujuan dari diselenggarakan talkshow ini adalah memberikan pemahaman bagi masyarakat luas secara umum dan khususnya bagi petani akan ancaman El-Nino terhadap potensi turunnya produktivitas pertanian, dan Memberikan tawaran solusi alternatif yang bisa dilakukan oleh masyarakat, khususnya petani, dalam menghadapi ancaman kekeringan akibat El-Nino.

Perlu diketahui, bahwa dampak El-Nino yang diprediksi terjadi di 32 wilayah. Sehingga, ini harus bisa disikapi dengan langkah strategis dan antisipatif. Terutama, di sektor pertanian diperlukan langkah adaptasi terutama untuk tetap menjaga produktivitas melalui berbagai pendekatan, baik bersifat fasilitas pertanian, sarana dan infrastruktur pendukung pengairan, perbaikan lahan pertanian, maupun pemanfaatan teknologi tepat guna untuk meminimalisir dampak kekeringan.

Sementara itu, Menteri Pertanian dalam siaran pers pada tanggal 29 April 2023 setelah rapat terbatas bersama Presiden RI Joko Widodo, kebutuhan Indonesia terhadap pangan yang terjamin dan berkualitas menjadi prioritas dari Seluruh aktivitas pembangunan dan ketahanan negara. Oleh karena itu masalah pupuk adalah masalah yang sangat substansial untuk ketersediaan pangan khususnya pangan-pangan strategis yang ada untuk meningkatkan kesuburan tanah, pengisian dari buah dan peningkatan produktivitas hasil pertanian.

Presiden Jokowi juga menegaskan bahwa pupuk organik harus masuk kembali dan meminta Menteri Pertanian untuk melakukan perubahan pada Peraturan Menteri Pertanian Nomor 10 Tahun 2022 tentang Tata Cara Penetapan Alokasi dan Harga Eceran Tertinggi Pupuk Bersubsidi Sektor Pertanian. Untuk itu kementerian pertanian menghimbau kepada semua produsen pupuk yang ada melalui UMKM untuk terus mengembangkan produksi pupuk organik sebagai bentuk keberpihakan pada produsen pupuk organik lokal. (*)

Comment

Your email address will not be published

There are no comments here yet
Be the first to comment here