Kaderisasi Tapak Suci Putra Muhammadiyah Melalui Pelatihan Wasit dan Pelatih
YOGYAKARTA — Pencak silat, saat ini sedang menjadi olahraga yang digandrungi masyarakat Indonesia. Dan hal itu tak lepas dari raihan 14 emas pada Asian Games yang lalu, yang secara tak langsung membuat olahraga asli Indonesia itu semakin populer di kalangan masyarakat.
Tak terkecuali, Perguruan Seni Bela Diri Tapak Suci Putra Muhammadiyah, yang saat ini sedang menggelar penataran wasit dan pelatih tingkat nasional di Gedung Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) DIY, Karangnongko, Tirtomartani, Kalasan, Sleman.
Kegiatan yang berlangsung pada 13-16 Desember 2018 itu diikuti wasit se-Indonesia dan pelatih yang berlisensi nasional di wilayah II yang meliputi Jawa dan Kalimantan. Dan setiap Pimda mengirimkan dua perwakilan.
Secara geografis, terbagi dalam tiga wilayah nasional. Untuk wilayah I meliputi Sumatera, sesuai rencana akan dilaksanakan penataran wasit dan pelatih Tapak Suci pada akhir Januari 2019 di Lampung. Sementara untuk wilayah Indonesia timur diagendakan bulan Februari 2019.
Antusiasme peserta untuk mengikuti penataran itu, sangat tinggi. Hal ini menjadi semangat baru bagi Tapak Suci Putra Muhammadiyah untuk terus meningkatkan prestasi.
Melalui penataran tersebut, para wasit harus mampu memimpin kompetisi. Sedangkan bagi para pelatih harus mampu mencetak para atlet Tapak Suci untuk berkompetisi.
Hal itu adalah agenda kaderisasi di Tapak Suci Putra Muhammadiyah melalui pelatihan wasit dan pelatih. Harapannya, apa yang telah digali di Yogyakarta itu, bisa disebarluaskan di daerah masing-masing. Paling tidak, bisa menjadi pioner di daerah masing-masing.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Tapak Suci Putra Muhammadiyah, Drs M Afnan Hadikusumo, ketika membuka kegiatan itu, Kamis (13/12/2018) malam, mengatakan, Tapak Suci Putra Muhammadiyah berikrar terus mengembangkan pencak silat hingga ke generasi bangsa berikutnya.
Selain itu, pihaknya juga memiliki konsen untuk melanggengkan pencak silat, baik di Indonesia maupun dunia. “Adapun salah satu cara yang kita tempuh adalah dengan menyelenggarakan pelatihan bagi wasit dan pelatih,” ungkap Afnan Hadikusumo, Jum’at (14/12/2018).
Menurut Afnan, di usianya yang ke-54, Tapak Suci Putra Muhammadiyah bisa bertahan. “Tapi ada beberapa perguruan yang banyak gulung tikar karena tak ada kaderisasi,” ungkap Afnan, yang menambahkan di perguruan itu ada pelatihnya, tapi tak ada siswanya atau sebaliknya.
Lebih lanjut Afnan menyampaikan, Tapak Suci Putra Muhammadiyah saat ini sudah mendapatkan sinyal positif dari Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI untuk menjadi penyelenggara ekstra kurikuler pencak silat di SMP negeri seluruh Indonesia.
“Ini peluang sekaligus tantangan yang harus kita jawab,” kata Afnan. “Berarti kita harus punya pelatih yang berkualitas di seluruh daerah.”
Bagi Afnan Hadikusumo, yang juga menjadi anggota DPD RI Dapil DIY, melalui pelatihan ini, salah satu wujud keseriusan Tapak Suci Putra Muhammadiyah untuk menjadi penyelenggara ekstra kurikuler pencak silat bagi SMP negeri di seluruh Indonesia.
Senator asal DIY itu juga menaruh harapan, dengan kegiatan penataran tersebut setidaknya dapat meningkatkan prestasi Tapak Suci.
Mudah-mudahan hal itu juga akan menjadi aset Tapak Suci untuk terjun di IPSI atau di Pencak Silat secara luas, baik nasional maupun internasional.
Sementara itu, ditambahkan Rony Syaifullah, Ketua II Bidang Pembinaan dan Prestasi Pimpinan Pusat Tapak Suci Putra Muhammadiyah, tujuan penataran itu untuk mendata wasit dan pelatih Tapak Suci yang memiliki lisensi nasional. Para peserta akan diuji kompetensi selama masa penataran. “Kita ingin membuat database, daftar wasit dan pelatih,” papar Rony Syaifullah, yang juga ketua panitia.
Selain itu, kegiatan penataran tersebut menjadi modal berharga bagi kepengurusan Tapak Suci saat ini untuk mengembangkan dan memajukan prestasi Tapak Suci.
“Khusus untuk pelatih lantaran cukup banyak dan luas cakupan wilayahnya hanya diikuti perwakilan se-Jawa dan Kalimantan saja,” terang Rony Syaifullah.
Ke depan, seperti dikatakan Rony Syaifullah, Pimpinan Pusat Tapak Suci Putra Muhammadiyah akan membuat database sekaligus menguji kompetensi wasit dan pelatih.
Rony Syaifullah berharap, ke depan Tapak Suci Putra Muhammadiyah mampu menghasilkan prestasi yang jauh lebih baik lagi.
Tapak Suci yang pada Asian Games 2018 telah menyumbang satu emas, diharapkan ke depannya bisa lebih banyak lagi di ajang internasional.
Selain itu, program pertama ini terealisasi pada Kejurnas Tapak Suci pada Juli 2019 dan Desember 2019 punya mimpi kejuaraan dunia Tapak Suci. Ini akan menjadi ajang uji atlet Tapak Suci: sejauh mana mereka siap bersaing dengan perguruan lain. (Affan)
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow