Kejuaraan Internasional Tapak Suci I: Mengasah Kemampuan Atlet
SURAKARTA — Sehubungan dengan pentingnya kepedulian terhadap pembinaan generasi muda, prestasi dan penyebaran Tapak Suci, akan digelar Kejuaraan Internasional Tapak Suci I pada 1-5 September 2019 di GOR Sritex Arena Surakarta, Jawa Tengah, diikuti perwakilan 14 negara, guna mengasah kemampuan dan menumbuhkembangkan para atlet yang andal di masa mendatang.
Pemilihan kota Surakarta sebagai lokasi Kejuaraan Internasional Tapak Suci I ini, tidak terlepas dari sejarah awal perkembangan olahraga pencak silat di Indonesia.
Sebagai induk dari olahraga pencak silat, Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) kali pertama didirikan pada 18 Mei 1948 di Surakarta.
Ketua panitia, Wiwaha Aji Santosa, mengatakan, kegiatan bertemakan dengan kejuaraan dunia Tapak Suci kita songsong sukses Muktamar Muhammadiyah dan pencak silat menuju Olimpiade 2020 yang didukung 2.500 orang siswa dn diikuti 547 orang atlet akan memperebutkan piala M Barrie Irsjad.
Kegiatan sebagai ajang silaturahmi antarpesilat seluruh dunia dan sebagai momen persiapan menuju PON tahun 2020 dan Silat Goes to Olympic 2020 di Jepang mempertandingkan 18 nomor olahraga (11 putra dan 7 putri) dan 16 nomor seni (8 putra, 7 putri dan 1 beregu).
“Selama ini kami mendapat support dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan terkait dengan pendidikan karakter,” kata Wiwoho di Lantai 6 Gedung Siti Walidah Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Kamis (29/8/2019).
Direncanakan, Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan, PhD dan tokoh pencak silat Dr (HC) Mayjen TNI (Purn) Eddie Marzuki Nalapraya, P.Br akan hadiri acara itu.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Tapak Suci, Drs M Afnan Hadikusumo, PKa, menjelaskan, M Barrie Irsjad adalah pendiri perguruan silat Tapak Suci. “Dan piala itu menjadi satu penghormatan atas jasa beliau dalam mengembangkan jurus-jurus silat Tapak Suci,” kata Afnan Hadikusumo.
Bagi Afnan, kejuaraan dunia Tapak Suci itu merupakan rangkaian dari Muktamar ke-48 Muhammadiyah tahun 2020. “Dan diharapkan bisa memberikan implikasi positif terhadap persyarikatan Muhammadiyah yang ada di Surakarta dan sekitarnya,” kata Afnan.
Afnan pun berharap, mereka nantinya akan membawa informasi ke negara masing-masing, yang akhirnya akan memberi dampak bagi persyarikatan Muhammadiyah.
Dikatakan Afnan, Tapak Suci tidak hanya berkembang di Indonesia saja, tapi di sejumlah negara telah mengembangkan seperti Belanda, Prancis, Sudan, Jerman, Taiwan, Brunei Darussalam, Uganda, Malaysia, Timor Leste, Yordania, Maroko, Aljazair, Mesir, Pakistan, Lebanon, Singapura, Thailand dan Palestina.
“Pesilat terbaiknya akan mengikuti kejuaraan dunia setelah menjadi juara dalam kejuaraan wilayah,” papar Afnan Hadikusumo.
Pelatih nasional Tapak Suci, Roni Syaifullah, mengatakan, dalam kejuaraan itu ada tiga orang atlet nasional Tapak Suci yang sudah masuk Pelatnas, yaitu Iqbal Chandra Pratama, Nadia Haq Umami dan Bimo Aryo.
“Keikutsertaan mereka sebagai ajang pemanasan sebelum bertanding dalam Sea Games 2019 di Philipina,” ungkap Roni Syaifullah.
Pertandingan itu sendiri, menurut Roni Syaifullah, akan dibagi menjadi dua kategori. “Yaitu kategori olahraga dan kategori seni,” tandas Roni, yang menambahkan dalam kegiatan itu akan diikuti 14 Persatuan Wilayah (Perwil) dan 28 Pimpinan Wilayah (Pimwil) di Indonesia.
Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Drs HA Dahlan Rais, M.Hum, mengatakan, salah satu budaya Indonesia berupa pencak silat telah berkembang pesat. “Sampai-sampai pelatih Tapak Suci sekarang ini dicari dan go nasional,” kata Dahlan Rais.
Menurut Dahlan Rais, Tapak Suci perlu mendapat perhatian serius pemerintah dan semua pihak agar lebih intensif dalam membina prestasi Tapak Suci di tingkat nasional, Asean dan internasional. “Prestasi Tapak Suci tidak hanya sekadar wacana, namun sudah terbukti banyaknya kader yang berkontribusi sebagai atlet dan pelatih,” ungkap Dahlan Rais. (Affan)
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow