MediaMU.COM

MediaMU.COM

Portal Islam Dinamis Berkemajuan

May 2, 2024
Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang

Keputusan Tanwir Aisyiyah II Tahun 2019

SLEMAN — Kegiatan Tanwir Aisyiyah II tahun 2019 ditutup oleh Ketua Umum PP Aisyiyah, Dra Hj Siti Noordjannah Djohantini, MM, MSi, Senin (18/11/2019), di Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta (Unisa).

Dari Tanwir Aisyiyah II ini menghasilkan enam poin rekomendasi.

Also Read Negara Pancasila

Pertama, terkait pemberantasan korupsi. Dikatakan Noordjannah, pelaku korupsi harus diberantas dengan tindakan hukum yang memberikan efek jera. 

Untuk itu, pihaknya mendesak pemerintah adanya peraturan yang tegas bagi koruptor dan mantan narapidana koruptor untuk tidak menduduki jabatan publik, baik di lembaga negara dan termasuk BUMN. 

Noordjanah berharap, pemerintah juga mendukung secara sungguh-sungguh upaya-upaya pemberantasan korupsi dengan tidak melemahkan KPK. “Dan mendukung KPK bekerja secara professional dan mandiri,” kata Noordjannah.

Ke dua, mendesak kebijakan pemerintah untuk melaksanakan kebijakan ekonomi yang berpihak pada pengembangan dan penguatan ekonomi rakyat.

“Yakni, melalui penguatan UMKM dan koperasi,” tandas Noordjanah. “Sehingga memiliki daya saing dan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara signifikan.”

Kebijakan ekonomi, kata Noordjanah, juga harus membuka akses seluas-luasnya untuk perempuan serta memperkuat sinergi dengan berbagai kelompok ekonomi perempuan.

Kebijakan ekonomi pro rakyat, menurut Noordjanah, harus disertai dengan regulasi yang menguntungkan bagi UMKM.

Dikatakan Noordjannah, pemerintah harus melaksanakan kebijakan yang tegas dalam membuat regulasi dan tindakan imperatif. “Guna menertibkan usaha-usaha besar yang mematikan dan tidak pro pada UMKM,” paparnya.

Ke tiga, mendesak pemerintah untuk benar-benar bersifat menyeluruh, objektif dalam menangani masalah radikalisme. “Selain itu, pemerintah juga tidak mengarahkan radikalisme kepada kelompok Islam,” kata Noordjanah.

Hal itu dimungkinkan terjadi pada semua golongan, kelompok atas nama apa pun dengan berbagai faktor yang kompleks. “Oleh karenanya dalam menyelesaikan masalah ini harus dilaksanakan dengan seksama dan komprehensif,” terangnya.

Ke empat, terkait pencegahan stunting untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).

Dalam poin ini, Aisyiyah mendukung kebijakan pemerintah yang telah dituangkan dalam tujuh agenda pembangunan RPJMN IV 2020-2024.

Dengan begitu, Aisyiyah mendorong pemerintah untuk memberikan prioritas program penurunan angka stunting. “Termasuk mengimplementasikan kebijakan dengan sungguh-sungguh, menggerakkan seluruh perangkat birokrasi dan bersinergi dengan kelompok-kelompok masyarakat,” katanya.

Ke lima, menindaklanjuti keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait usia perkawinan 19 tahun.

Bagi Noordjannah, pemerintah harus membuat regulasi yang sejalan dengan keputusan tersebut untuk menekan jumlah perkawinan anak yang terus meningkat

“Hal ini dilakukan sebagai langkah dalam upaya perlindungan hak-hak anak,”  katanya.

Selain itu, juga dapat memutus rantai kemiskinan dan mendorong peningkatan kualitas SDM ke depannya.

Ke enam, Aisyiyah mendorong pemerintah untuk mengimplementasikan kebijakan ramah lingkungan. “Pemerintah juga didorong untuk menindak tegas pelaku penggundulan hutan,” katanya lagi.

Pemerintah harus meninjau ulang kebijakan-kebijakan lingkungan hidup yang tidak berpihak pada pelestarian lingkungan hidup untuk menciptakan kehidupan yang aman, sehat dan berkelanjutan sekarang dan masa depan.

Selain enam rekomendasi itu, ada juga sepuluh keputusan yang dilahirkan melalui Tanwir II Aisyiyah.

Beberapa keputusannya, yakni menetapkan peneguhan Islam berkemajuan yang berkarakter wasathiyah bagi pimpinan di semua tingkat melalui kegiatan perkaderan, konsolidasi dan kajian.

Selain itu, menetapkan gerakan amal sosial Aisyiyah di tingkatan basis. Menetapkan gerakan dakwah literasi digital menjadi gerakan nasional Aisyiyah dengan merujuk pada fiqh informasi Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Keputusan lain yang dihasilkan, yakni menetapkan Aisyiyah untuk memerankan diri sebagai agen perdamaian di berbagai tingkatan, yang mana Aisyiyah berperan aktif dalam menyelesaikan konflik-konflik dan membangun perdamaian di lingkungan komunitas, yang mana berkolaborasi dengan kelompok termasuk milenial. (Affan)

Comment

Your email address will not be published

There are no comments here yet
Be the first to comment here