MediaMU.COM

MediaMU.COM

Portal Islam Dinamis Berkemajuan

May 20, 2024
Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang
Breaking
Mesra Banget! PWM dan PWNU DIY Silaturahmi dan Siap Kerja Bareng Umat Muslim Debat Soal Fatwa Musik, Ini Kata Ketua PWPM DIY Pelatihan Paralegal oleh ‘Aisyiyah dan BPHN Tingkatkan Akses Bantuan Hukum PCIM Amerika Bergabung Dalam Gelombang Dukungan Global untuk Palestina Songsong Milad ke-107, 'Aisyiyah Komitmen Perkuat Dakwah Kemanusiaan Semesta Siap Bersaing di Dunia Kerja, Ratusan Siswa SMK Muhammadiyah 1 Yogya Resmi Wisuda Abdul Mu'ti: Bukan Mendiskriminasi, Islam Justru Memuliakan Perempuan Lewat Workshop, BMT UMY Komitmen Wujudkan “Modernisasi Koperasi” di Kabupaten Bantul Komitmen Mengabdi Di Daerah 3T, PENA UMY Menuju Sambi Rampas Gallery Walk GCWRI Jadi Saksi Aksi Pemuda-Pemudi Lintas Iman Rawat Perdamaian dan Lingkungan  Nur Ahmad Ghojali Harapkan LKSA Panti Asuhan Muhammadiyah Unggul Berkemajuan PC IMM Djazman Al Kindi Yogya dan BEM UAD Gelar Simposium Pemikiran Islam, Hadirkan Pendiri IMM JISRA Indonesia Suarakan Ecofeminism dan Kerukunan Lintas Iman dalam Global Conference on Women’s Rights in Islam (GCWRI) Mahasiswa STIkesMU Lhokseumawe Resmi Mulai Praktek Klinik di RS Kesrem PCM Ngampilan Adakan Silaturahmi Sekaligus Pelepasan Calon Jamaah Haji Ketahuilah Istilah Akhlaqul Banin Ketahuilah Imanan Wahtisaban Risalah Islam Berkemajuan: Bagaimana Menghadapi Tantangan Zaman dan Mewujudkan Masa Depan Cemerlang? Mie Lezatmu dan Mocaf Jadi Bukti Inovasi Cabang-Ranting Muhammadiyah dalam Dakwah Ekonomi 53 Dosen UMY Raih Sertifikasi Internasional Microsoft Certified Educator

Ketua Ombusdman: Jadikan ORI sebagai CCTV Rakyat

Ketua ORI, Moh. Nadjih (kiri).

YOGYA – Ketua Ombudsman Republik Indonesia  (ORI), Moh. Nadjih, Ph.D., hadir dalam acara OTT (Obrolan Tipis-Tipis) Poadcast Laboratorium Fakultas Hukum Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dalam kanal youtube lablawuad yang dipandu Mufti (Kepala Laboratorium Hukum UAD).

Dalam kesempatan tersebut Ketua Ombudsman mengatakan bahwa kekuasaan senantiasa perlu diawasi dalam menjalankan kekuasaanya. Pengawasan ini bahkan menjadi salah satu pilar dalam sistem demokrasi modern.

“Keberadaan Ombudsman memiliki tugas utama untuk mengawasi pelaksaan kekuasaan  dalam memberikan pelayanan publik yang menggunakan keuangan negara,” tegas Moh. Nadjih, yang juga Dosen Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Malang.

Ketua ORI juga mengungkapkan agar masyarakat menggunakan Ombudsmen secara maksimal sebagai saluran masyarakat bagi yang tidak puas dalam mendapatkan layanan publik dari pemerintah. Jadikan lembaga ini sebagai CCTV-nya rakyat, sahabat rakyat untuk mengawasi pelaksaanaan kekuasaan.

Salah satu rekomendasi Ombudsman yang menyita perhatian publik adalah rekomendasi Ombusdman yang menemukan adanya mal administrasi dalam proses Tes Wawasan Kebangsaan (TWK). Disitu ada mal administrasi yang dilakukan KPK kepada pegawai tersebut. Tes TWK  kemudian berujung pada pemecatan. Rekomendasi ini kemudian menjadi polemik di publik baik yang pro maupun yang kontra atas TWK.

Menurut Ketua ORI, hal ini wajar dalam setiap keputusan yang berkaitan dengan kepentingan publik apalagi mendapat atensi publik cukup kuat dan kental aroma kepentingan di balik kebijakan TWK.

Sebelumnya disinyalir adanya Gerakan Taliban di internal KPK yang dihembuskan para pihak yang kontra dengan tindakan penyidik bagian penindakan  yang begitu gencar melakukan upaya tindakan pada para koruptor, gencar melakukan OTT (Operasi Tangkap Tangan). Para koruptor baik dari unsur eksekutif maupun legislatf yang juga tokoh-tokoh politik, sehingga suhu politik juga ikut memanas.

Dalam negara modern, menurut Nadjih, sistem trias politika tidak cukup, sehingga harus ditambah yaitu kekuasan pengawasan yang independen. Konsep pengawasan selama ini berada dalam ranah legistlatif, keuangan ada ditangan KPK, kemudian lahirlah Ombudsman yang mengawasi penggunaan/pemanfaatan keuangan negara dalam memberikan pelayanan publik.

Daya dukung eksternal baik secara politik maupun opini publik kepada Ombudsmen perlu dioptimalkan agar hasil kinerja ORI punya daya tekan untuk dilaksanakan oleh kekuasaan. Seperti pers dan lembaga terkait yang juga memiliki kekuatan politik seperti DPR, DPD, maupun lembaga pengawas yang lain.

Pengawasan internal tidak cukup, harus pula ada pelayanan yang secara independen mengawasi pelaksanaan penggunaan anggaran negara dalam implementasinya. Hal yang menjadi domain pengawasan tidak hanya institusi pemerintah, bias juga BUMN dan swasta yang menggunakan keuangan negara. Keberadaan Ombudsman menjadi saluran masyarakat atau publik yang merasa tidak puas dengan pelayanan yang diberikan.

Biasanya masyarakat menyampaikan keluhan dalam bentuk surat maupun secara langsung, bisa juga secara online. Ada dua acara penyelesaian yaitu dengan pendekatan mediasi dan juga rekonsiliasi. Apabila dua penyelesaian ini tidak menemukan titik temu maka Ombudsmen bisa mengeluarkan rekomendasi setelah dilakukan pencermatan.

Daya tekan Ombudsman pada kekuatan pengaruh (magistrature influence), menekan agar pembuat kebijakan mau mengubah pelayanan agar lebih baik lagi. Bahkan, jika rekomendasi Ombusdman tidak ditindaklanjuti maka lembaga tersebut melanggar undang-undang. (*)

Berita ini diterima mediamu.com dari Laboratorium FH UAD

Editor: Heru Prasetya

Comment

Your email address will not be published

There are no comments here yet
Be the first to comment here