MediaMU.COM

MediaMU.COM

Portal Islam Dinamis Berkemajuan

Apr 30, 2024
Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang

Kuatkan Dakwah Pemberdayaan, MPM Siapkan Kurikulum SEKAM

YOGYA – Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah bersiap untuk merumuskan kurikulum Sekolah Kader Pemberdayaan Masyarakat (SEKAM), sebagai bagian dari aksi untuk melahirkan aktor pendamping perubahan masyarakat.

Hal ini sebagaimana dijelaskan oleh Ketua MPM PP Muhammadiyah, M. Nurul Yamin yang menuturkan bahwa Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah Islam amar ma’ruf nahi munkar memiliki semangat untuk mewujudkan kerisalahan Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam. Usaha tersebut telah dijalankan oleh Muhammadiyah sejak lebih dari satu abad.

Sebagai organisasi dakwah, Muhammadiyah menghendaki terjadinya perubahan masyarakat ke arah yang lebih baik dari kondisi sebelumnya yang kurang atau bahkan tidak baik. Dalam konteks tersebut, dakwah dimaknai sebagai suatu proses perubahan sosial yang memerlukan aktor – untuk pendamping.

“Dakwah yang dimaknai perubahan dari kondisi sebelumnya yang kurang atau bahkan tidak baik menuju ke arah kehidupan yang lebih baik sebagai suatu proses perubahan sosial diperlukan aktor perubahan disamping dari masyarakat itu sendiri juga kehadiran fasilitator yang mumpuni merupakan kebutuhan mutlak,” kata Yamin.

Dalam melahirkan fasilitator, MPM PP Muhammadiyah memformulasikannya melalui SEKAM. Bagi MPM, SEKAM menjadi salah satu program strategis yang akan dijalankan. Untuk menyikapi perubahan konteks yang senantiasa dinamis, SEKAM memerlukan penyegaran kurikulum.

Oleh karena itu, Yamin memandang perlu adanya Workshop Kurikulum SEKAM yang diselenggarakan pada, Ahad (21/5) di Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta (UNISA) yang diharapkan kurikulum SEKAM akan mengakomodir lima hal pokok.

Pertama, gerakan pemberdayaan masyarakat merupakan bagian strategis dakwah Muhammadiyah. Untuk itu landasan ideologis pemberdayaan MPM harus bertumpu pada ideologi Muhammadiyah.

Lalu yang kedua, gerakan pemberdayaan MPM harus mampu meningkatkan kesadaran akan hak dan kewajiban masyarakat sebagai warga negara, sehingga membangun nalar kritis menjadi bagian penting pemberdayaan.

Kemudian hal pokok ketiga, gerakan pemberdayaan harus mampu menumbuhkan daya ungkit dan daya angkat potensi masyarakat secara mandiri dan berdaulat sehingga meningkat kesejahteraan dan kemakmurannya.

Serta keempat, kurikulum SEKAM harus mampu menciptakan fasilitator yang memiliki kemampuan plus..  bukan saja sebagai penggerak gerakan sosial yang berbasis social entrepreneurship tetapi juga penggerak dakwah pemberdayaan.

Kelima dan yang terakhir, gerakan pemberdayaan saat ini harus mampu mengembangkan adaptasi dan memanfaatkan teknologi bagi masyarakat agar derap pemberdayaan lebih masif dan berkemajuan. (*)


Berita ini diterima Mediamu.id. dari MPM PP Muhammadiyah

Comment

Your email address will not be published

There are no comments here yet
Be the first to comment here