Lazismu Gelar Bimtek SIM Keuangan
YOGYA – Gelaran Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Lazismu 2022 semakin dekat. Output yang diharapkan adalah program kerja dan RAPB tahun 2022.
Rangkaian pelaksanaan Rakernas diawali dengan Bimbingan Teknis (Bimtek) Penyusunan dan Input dalam Sistem Informasi Manajemen (SIM) Anggaran sekaligus sosialisasi dan implementasi SIM Akuntansi untuk Lazismu secara nasional.
Kegiatan yang digelar Lazismu PP Muhammadiyah ini diikuti eksekutif bidang keuangan Lazismu Wilayah dengan konsep ToT (Training of trainer). Hasil dari Bimtek akan dilatihkan kembali kepada peserta pra-rakerwil yang diikuti Lazismu Daerah dan Kantor Layanan tingkat Provinsi.
Bimtek SIM Keuangan (Anggaran dan Akuntansi) berlangsung di Ayaartta Hotel Malioboro, Yogyakarta, Selasa-Kamis (23-25/11). Dihadiri 28 peserta dari 24 Lazismu Wilayah di Indonesia.
Acara pembukaan dihadiri Rizal Yaya (Badan Pengawas Lazismu PP), Mahli Zainuddin Tago (Ketua Badan Pengurus Lazismu PP), Erni Juliana (Badan Pengurus Lazismu PP), Edi Suryanto (Direktur Kelembagaan, Operasional, Keuangan, HRD, dan Wakil Manajemen Lazismu PP), serta direksi dan staf.
Edi Suryanto mengungkapkan, tema yang diusung dalam Rakernas tahun ini merupakan kelanjutan dari Rakernas sebelumnya. Hal inilah yang mendasari Lazismu mengembangkan beberapa SIM untuk digitalisasi.
Rakernas tahun lalu mengusung tema Digitalisasi Filantropi untuk Pencapaian SDG’s. Pasca rakernas mulai mengembangkan beberapa SIM untuk digitalisasi.
“SIM mulai dari digital fundraising, SIM keuangan, SIM RAPB, SIM akuntansi, kemudian nanti pengembangan berikutnya SIM Aset yang kita kembangkan sebagai satu kesatuan Sisten Informasi Manajemen,” ungkapnya.
Ia menyebutkan, tujuan Bimtek SIM Keuangan ini adalah tersusunnya RAPB Nasional yang akan disahkan pada pelaksanaan Rakernas Lazismu. Pada hari terakhir akan dilakukan tinjauan terhadap target serta rencana penyaluran yang akan dilakukan masing-masing wilayah.
“Output hari ini adalah tersusunnya RAPB Nasional yang akan disahkan ketika Rakernas yang akan datang. Di hari terakhir akan kita tinjau sama-sama berapa target wilayah dan berapa rencana penyaluran dari masing-masing wilayah,” tambahnya.
Standarisasi pelaporan juga diharapkan bisa terimplementasikan dengan baik, terutama saat menjalani audit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP). “Dengan adanya Bimtek ini kita harapkan standarisasi pelaporan bisa terimplementasi dengan baik sehingga nanti kita masuk KAP itu dengan format sama. Itu akan jauh lebih memudahkan kita sebagai pendamping penyusun keuangan ataupun nanti ketika pemeriksaan oleh KAP,” ujarnya
Mahli Zainuddin Tago juga berharap agar peserta dapat menularkan ilmu yang didapatkan kepada para amil Lazismu lainnya, terutama amil bidang keuangan. Ini sekaligus menjadi ToT.
“Saya harap teman-teman bisa menularkan ilmu ini kepada amil bidang keuangan lain yang tidak bisa hadir pada kesempatan ini,” ujarnya.
Mahli melanjutkan, saat ini Lazismu sudah berada pada putaran terakhir periode masa bakti. Ia menekankan agar para amil dapat melakukan yang terbaik. Ibarat lari marathon, Lazismu sudah sampai pada putaran terakhir. Karena waktu yang tinggal satu tahun ini, Lazismu harus melakukan yang terbaik dan tercepat. Kata kuncinya adalah percepatan.
Keberadaan SIM Keuangan ini pun, menurut Mahli, dapat membuat disiplin organisasi menjadi lebih baik. Saat ini Lazismu sedang menjalani proses audit. Dalam audit tersebut, terjadi peningkatan jumlah Lazismu serta nilai yang diaudit. Namun menurutnya, jumlah Lazismu yang mengikuti audit hanya sekitar 10 persen dari total kantor Lazismu yang ada.
“Jika dibandingkan dengan jumlah kantor kita, ini baru 10 persen. Dengan diluncurkannya SIM keuangan ini, tidak ada lagi kantor Lazismu yang tidak mengikuti audit. Pasca rakernas kita akan mulai memberlakukan disiplin organisasi secara lebih baik,” tegasnya. (*)
Materi berita ini diterima mediamu.com dari PR Lazismu PP Muhammadiyah
Editor: Heru Prasetya
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow