Masyarakat Indonesia Kehilangan
YOGYAKARTA — Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, menegaskan bahwa almarhum Prof Yunahar Ilyas semasa hidupnya selalu menjaga akhlak dan etika.
“Selalu berhati-hati dalam bersikap, dan moderat. Itu menjadi ciri khas beliau,” katanya menjawab pertanyaan mediamu di Kantor PP Muhammadiyah Jl. Cik Ditiro Yogyakarta, Jum’at (3 Januari 2020).
Seperti diketahui, salah satu Ketua PP Muhammadiyah Prof Yunahar Ilyas meninggal dunia dalam usia 63 tahun ketika dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta (Kamis, 2/1). Selain duduk di PP Muhammadiyah, almarhum juga Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Haedar mengatakan salah satu kelebihan Prof Yun adalah ketika bertabligh bisa dicerna masyarakat awam. Sehingga hal-hal yang kelihatan sulit bisa dijelaskan secara mudah.
“Muhammadiyah kehilangan sosok ulama yang menjunjung tinggi akhlak dan bisa memberikan penjelasan-penjelasan tentang keagamaan yang bisa dicerna masyarakat umum,” tegasnya.
Bukan hanya itu, lanjutnya, “Masyarajat Indonesia juga kehilangan. Usia belum terlalu tua, tapi Allah sudah menggariskan sunatullahnya.”
Pak Yun, kata Haedar kokoh dalam mempertahankan hal-hal prinsip dalam agama, tapi cair dalam hubungan-hubungan habluminannas, bahkan juga dengan mereka yang berbeda agama.
“Pondasi ini juga penting dalam kehidupan Islam di Indonesia. Islam yang punya prinsip kuat dalam keislaman tetapi menyebar nilai rahmatan lil’alamin,” jelas Haedar Nashir. (hp)
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow