MDMC Purbalingga Lakukan Pendampingan Psikososial Hingga Bangun Huntara

MDMC Purbalingga Lakukan Pendampingan Psikososial Hingga Bangun Huntara

Smallest Font
Largest Font

PURBALINGGA — Bencana tanah bergerak dan sebagian ditambah longsor, melanda lima desa di tiga kecamatan di Kabupaten Purbalingga pada bulan Desember 2020 dan Januari 2021.

Melalui siaran pers MDMC Indonesia, bencana tanah bergerak itu berlangsung cukup lama. “Dan mulai terjadinya pun berbeda-beda serta menimbulkan kerusakan pada rumah-rumah warga,” kata Arif Jamali, Wakil Ketua MDMC PP Muhammadiyah, Sabtu (20/2/2021).

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Di Kecamatan Kaligondang ada 3 desa terdampak: Desa Sidanegara sejak 12 Desember 2020, Arenan sejak 4 Januari 2021 dan Slinga tanah bergerak disertai longsor sejak 14 Januari 20210.

Lalu, Kecamatan Karangmoncol di Desa Pepedan, tanah bergerak disertai longsor sejak 5 Desember 2020 dan Kecamatan Pengadegan di Desa Tumanggal tanah bergerak sejak 4 Desember 2020.

Akibat bencana tersebut, 29 rumah rusak berat dengan jumlah terbanyak ada di Desa Tumanggal sebanyak 24 rumah, 1 mushola dan 1 bangunan PAUD juga terdampak.

Selain itu, sebanyak 799 jiwa warga terdampak dengan jumlah terbanyak di Desa Tumanggal ada 672 jiwa. Desa Tumanggal memang menjadi wilayah terdampak paling parah. 

Menyikapi bencana tersebut, MDMC Purbalingga bertindak dengan mendirikan pos koordinasi di Kantor PDM Purbalingga, Jawa Tengah, dan mendampingi warga terdampak di kelima titik lokasi terjadinya bencana.

Ketua MDMC Purbalingga, Suprapto, menyampaikan, pihaknya mulai melaksanakan turun ke lokasi bencana di Desa Tumanggal sejak awal terjadinya bencana pada 4 Desember 2020.

Tanggal 4 Desember 2020, MDMC Purbalingga turun membantu evakuasi warga terdampak. Dan pada 8 Desember diputuskan untuk mendirikan pos koordinasi di kantor PDM Purbalingga.

“Hingga saat ini, kami masih mendampingi warga di Desa Tumanggal,” kata Suprapto, yang menambahkan sejak Desember 2020 pihaknya sudah melaksanakan berbagai layanan untuk warga terdampak.

MDMC Purbalingga juga melaksanakan layanan-layanan distribusi bantuan logistik, pemeriksaan kesehatan gratis, pendampingan psikososial, pendampingan UMKM, sosialisasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), pembentukan jamaah tangguh bencana dan pendirian hunian sementara.

Berdasarkan laporan situasi yang disusun MDMC Purbalingga, pemeriksaan kesehatan gratis yang melibatkan tenaga medis dari RS PKU Muhammadiyah Purbalingga sudah memberi layanan kepada 672 warga.

Sedangkan pendampingan psikososial melibatkan 25 anak, 45 orang mendapatkan pendampingan UMKM, dan 45 orang mendapatkan pendampingan spiritual.

Untuk huntara ada 9 kepala keluarga atau 66 jiwa yang membangun huntara secara mandiri. Sementara itu, MDMC Purbalingga didukung penuh oleh Lazismu Purbalingga saat ini sudah hampir merampungkan pembangunan huntara sebanyak 13 unit beserta fasilitas MCK berlokasi di Desa Tumanggal.

Suprapto menambahkan, huntara tersebut dikerjakan secara bergotong-royong bersama warga terdampak.

“Huntara di Tumanggal saat ini sudah dalam proses finishing, yaitu pengecatan dan merapikan bagian-bagian yang masih belum selesai,” papar Suprapto.

Rencananya, huntara ini akan diresmikan pada 28 Februari 2021. Untuk jangka panjang, MDMC Purbalingga masih berencana membangun huntara di 4 titik lokasi lainnya, yaitu di Sidanegara 4 unit, Pagerandong 5 unit, Arenan 2 unit, dan Slinga 3 unit.

Selain itu, juga akan dibentuk kelompok pengajian dan terus melaksanakan program bina UMKM. (AJM)

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow

Paling Banyak Dilihat