Melalui Film, Jembatani Generasi Baru dalam Mengenal KH Hasyim Asy’ari dan KH Ahmad Dahlan

Melalui Film, Jembatani Generasi Baru dalam Mengenal KH Hasyim Asy’ari dan KH Ahmad Dahlan

Smallest Font
Largest Font

YOGYAKARTA — Dalam rangka mewujudkan spirit Islam berkemajuan dan dakwah melalui film, Drs HM Sukriyanto AR, M.Hum, Ketua Lembaga Seni, Budaya dan Olahraga (LSBO) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, dan Dr Ir H Salahuddin Wahid selaku Pimpinan Ponpes Tebu Ireng Jombang, Jawa Timur, berkolaborasi membuat film “Jejak Langkah 2 Ulama” yang penandatanganan kerjasamanya dilakukan di Kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah Jl Cik Di Tiro, Rabu (24/7/2019) siang.

Bagi Sukriyanto AR, film mengenai sosok KH Hasyim Asy’ari dan KH Ahmad Dahlan sangat diperlukan untuk pendidikan dan pengetahuan sejarah.

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Sedangkan menurut Dr Ir H Salahuddin Wahid — yang akrab disapa Gus Sholah — film garapan Rumah Produksi Tebuireng (Maksi) dan Mix Production (Mixpro) itu akan memberikan pendidikan, khususnya soal sejarah tokoh besar bangsa yang mendirikan dua organisasi Islam terbesar di Indonesia.

Menurut Dr Ir H Salahuddin Wahid, generasi sekarang banyak yang tidak mengenal KH Hasyim Asy’ari dan KH Ahmad Dahlan. Dan, langkah membuat film ini sangat tepat.

Salahuddin Wahid menyambut positif film itu. Dan cucu KH Hasyim Asy’ari itu berharap, ke depan film itu bisa memberikan manfaat bagi umat Islam dan bangsa Indonesia.

“Tokoh-tokoh itu perlu dikenalkan kepada masyarakat agar bisa diteladani,” kata Salahuddin Wahid.

Rencana, film itu akan diputar mendekati penonton itu. Tidak gratis, tapi tetap bayar. Meski tidak mahal hanya Rp 15 ribu.

Ketua Umum PP Muhammadiyah, Dr H Haedar Nashir, MSi, mengatakan, film itu bisa menjadi jembatan generasi baru dalam mengenal sejarah bangsa melalui sosok kedua ulama itu.

“Kedua tokoh itu perlu kita proyeksikan sebagai watak Islam di kehidupan, yang saat ini mulai mengeras karena berbagai aspek,” kata Haedar Nashir, yang menambahkan dua tokoh itu akan diasporakan jejak dan langkah serta pemikirannya untuk generasi milenial.

Penggalan sejarah dua tokoh itu, menurut Haedar Nashir, mengingatkan pada generasi baru agar belajar dari tokoh-tokoh masa lalu, untuk proyeksi sekarang dan masa depan.

Film yang saat ini baru memasuki proses casting pemain, rencananya akan diputar di berbagai daerah. Bukan lewat bioskop-bioskop besar.

Film yang disutradarai Sigit Ariansyah diawali dari keprihatinan persoalan bangsa yang terpecah-belah usai kontestasi politik. Film ini mengajarkan sosok ulama yang berdakwah dengan cara yang menyejukkan, menyegarkan, damai dan penuh toleransi.

Selain itu film “Jejak Langkah 2 Ulama” yang syutingnya akan dilaksanakan pertengahan Agustus 2019 bercerita tentang perjuangan dua anak muda yang bersahabat dan sama-sama mencintai ilmu untuk mengubah tatanan masyarakat dan perjuangan kebangsaan.

Dua-duanya sama belajar kepada KH Saleh Darat, Semarang. Dua sahabat itu adalah Hadratussyakih KHM Hasyim Asy’ari dan KH Ahmad Dahlan, saat masih usia remaja. Namun khusus Hadratussyaikh — panggilan KHM Hasyim Asy’ari — kemudian mengaji kepada Syaikhona Kholil bin Abdul Latif Bangkalan Madura.

Pada awal 1900-an, dua sahabat yang memiliki kecerdasan tinggi itu juga sama-sama belajar pada ulama di Makkah, yaitu kepada Syaikh Ahmad Khatib Al Minangkabauwy, Syeh Al Bantany, Kiai Dimyati asal Tremas, dan ulama alim lainnya.

Dua tokoh itu merupakan dua di antara empat raksasa umat Islam pada masa itu. Dua tokoh lainnya adalah Haji Oemar Said Cokroaminoto dan H Agus Salim.

Gus Sholah berharap, hal itu perlu menjadi salah satu atau rule model bagi generasi baru.

Untuk itu, masyarakat bisa mengetahui lebih dalam dan lebih dekat dengan uswah hasanah mereka. KHA Dahlan (pendiri Muhammadiyah) itu ibarat mataair yang jernih, bening, sejuk dan segar mengalir ke segala penjuru. Sehingga menyuburkan dan menghijaukan Indonesia. Sedangkan KH Hasyim Asy’ari (pendiri Ponpes Tebuireng dan NU) ibarat telaga baru yang mengeluarkan air sejuk dan bening untuk menyejukkan Indonesia. (Anne Rochmawati)

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow

Paling Banyak Dilihat