Milad ke-57 Tapak Suci Putera Muhammadiyah di Tengah Pandemi Covid-19
YOGYAKARTA — Kader Tapak Suci harus bisa mengembangkan jatidiri bangsa menuju Indonesia yang berkemajuan.
“Selalu menjaga diri, menciptakan kekompakan dan gotong royong dalam berkehidupan sehari-hari,” kata Prof Dr H Haedar Nashir, MSi, dalam sambutan virtual resepsi milad ke-57 Tapak Suci Putera Muhammadiyah di halaman Gedung DPD RI Perwakilan DIY, Minggu (9/8/2020) malam.
Resepsi milad ke-57 Tapak Suci kali terlihat berbeda mengingat pandemi Covid-19 diadakan secara sederhana dan dapat diikuti melalui live streaming.
Tapak Suci Putera Muhammadiyah telah makan asam garam menjaga Pancasila dari rongrongan paham komunisme. Selain itu, Tapak Suci selalu konsisten menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Tapak Suci, Drs M Afnan Hadikusumo, mengatakan, Tapak Suci telah memberi sumbangsih yang besar bagi negara secara nyata. “Mencetak atlet dan pelatih yang berprestasi di tingkat internasional, nasional maupun regional,” kata Afnan, Anggota DPD RI Dapil DiY.
Selain itu, Afnan juga menjelaskan hal ihwal perjalanan Tapak Suci sejak didirikan kali pertama sampai saat ini.
Acara yang digelar melalui live streaming itu, dihadiri pengurus harian Pimpinan Pusat Tapak Suci Muhammadiyah, Ketua Umum PP Tapak Suci periode 2013-2108 Afnan Djamhari dan Pimpinan Daerah Tapak Suci se-DIY.
Sekaligus menyaksikan film pendek “Sang Pendekar” untuk memberi pemahaman sejarah berdirinya Tapak Suci.
Tapak Suci ini awalnya perguruan seni beladiri yang didirikan tahun 1963 di kampung Kauman Yogyakarta.
Sebelum bergabung dengan Muhammadiyah, Tapak Suci sangat kental dengan ilmu supranatural dan ilmu kebal tubuh. Setelah bertemu Majelis Tarjih Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang waktu itu diketuai Kiai Haji Wardan Diponingrat, maka ilmu tersebut dihilangkan.
Selanjutnya, Tapak Suci mengajarkan seni beladiri yang berlandaskan pada kekuatan, ketrampilan, keindahan, dan kecepatan dalam setiap jurus-jurusnya.
Setiap kader Tapak Suci akan membaca lafadz: la haula wala quwwata illa billah, yang artinya “tidak ada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Allah”, saat menghadapi lawan-lawannya.
Hal itulah yang kemudian menumbuhkan kepercayaan diri setiap siswa dan kader Tapak Suci di segala medan.
Kini, Tapak Suci telah eksis di berbagai negara antara lain: Jerman, Belanda, Suriname, Aljazair, Timor Leste, Singapura, Mesir, Taiwan, Pakistan, Uganda, Maroko, Thailand, Lebanon, Sudan, Malaysia, Palestina, Brunei, dan Yordania.
Kepengurusan periode sekarang, seperti disampaikan Afnan, sedang meningkatkan kualitas administrasi, kualitas pelatih, kualitas atlet dan mengembangkan pendataan anggota melalui IT.
“Karena pandemi Covid-19 membuat sejumlah program itu tertunda,” tandas Afnan, yang menambahkan program yang tertunda adalah penyelenggaraan kejuaraan nasional remaja, pembangunan gedung sekretariat, pembangunan padepokan, sidang Tanwir Tapak Suci di Malang, dan pelatihan program IT. (Affan)
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow