MQS Kasihan Sambut Santri Baru dan Resmikan Asrama Santri Putri
BANTUL - Pondok Pesantren Muhammadiyah Quran School (MQS) Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kasihan secara resmi membuka kelas santri putri bertempat di Nitipuran, Ngestiharjo, Kasihan (8/7) tadi malam. Kegiatan ini sekaligus dalam rangka peresmian asrama putri Ponpes MQS Kasihan yang berlokasi di Jln. Nitipuran RT 07 No. 268-A Ngestiharjo, Kasihan.
Hadir dalam acara tersebut Ketua PDM Bantul, Ketua PCM Kasihan dan jajarannya, Ketua PCA Kasihan, Ketua PRM Ngestiharjo Selatan, Ketua PRM Bangunjiwo Timur, Ketua Takmir Babul Maghfiroh Nitipuran, Ketua RT 07 Nitipuran dan para wali santri baru.
Dalam kata sambutannya, Ustadz Fatkhurrahim selaku Mudir MQS melaporkan bahwa, MQS adalah re-branding dari Sahabat Quran. Setelah di bawah binaan PDM Bantul dan PCM Kasihan nama yang digunakan adalahMuhammadiyah Quran School (MQS). Ponpes MQS ini baru berusia sekitar satu tahun dan telah memiliki 11 orang Santri putra dan menempati rumah sewa di Pucung, Panggungharjo, Sewon. Tahun 2023 kemarin salah satu Santri berhasil meraih Juara 1 dalam Olimpycad Muhammadiyah Tingkat Nasional di Jawa Barat dalam kategori Tahfidz.
"Kami mengucapkan selamat datang kepada Santri baru putri yang baru dimulai tahun 2024 ini sejumlah tujuh orang yang terdiri dari dua orang Santri tingkat SMP dan lima orang Santri tingkat SMA. Sedangkan Santri putra baru hadir dua orang setingkat SMA. Saat ini MQS berupaya untuk mengedepankan kualitas Santri meski dengan jumlah kuantitas yang sedikit dan fasilitas yang masih terbatas," ungkap Ustadz Fatkhurrahim.
Ponpes MQS PCM Kasihan ini juga menyiapkan tiga skenario output bagi Santri yang menempuh Pendidikan di MQS sampai selesai. Yakni beasiswa kuliah di Timur Tengah, beasiswa kader di Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) seperti UAD, UMY dan scenario ketiga beasiswa kader Ulama di Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah (PUTM) PP Muhammadiyah, tambahnya.
Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kasihan Agus Mulyono, S.E. menyampaikan ucapan terima kasih kepada Hj. Ummu Hanifah yang telah meminjamkan rumahnya untuk asrama putri Santri MQS selama dua tahun pertama, sambil menunggu proses pembangunan gedung terpadu Ponpes MQS di Jagan, Bangunjiwo menempati lahan wakaf seluas 1.500 m² dari Mbok Siwuh. PCM Kasihan juga menyampaikan selamat kepada para Santri baru untuk memulai berjuang meraih ilmu sebanyak-banyaknya sampai selesai.
"Kami PCM Kasihan bertekad untuk segera mewujudkan Kampus MQS yang memadai dan layak, meliputi bangunan masjid dan asrama. Saat ini telah dimulai proses pembersihan lahan, dan pembangunan pondasi pagar sertapengurukan tanah," ungkap Agus Mulyono.
Ponpes Muhammadiyah Quran School (MQS) ini menjadi yang pertama di Indonesia karena biasanya digunakan nama MBS (Muhammadiyah Boarding School) dan telah menjamur di berbagai wilayah di Indonesia.
"Kami berharap MQS akan berkembang dengan baik dan jika nantinya MQS ini semakin bertambah banyak Santrinya, maka tidak perlu khawatir karena di sebelah tanah yang saat ini sedang dibangun juga ada tanah wakaf Muhammadiyah seluas 2.000 m², yang nantinya bisa untuk Lokasi pengembangan MQS," tegas Agus Mulyono.
Sementara Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Bantul Arba Riksawan Qomaru, S.E. menyampaikan bahwa di Muhammadiyah itu prinsipnya kolektif kolegial, semua program dipikirkan dan ditanggung bersama, bukan menjadi beban pribadi Ketua atau segelintir orang saja.
Secara teknis untuk mengembangkan sebuah program dan amal usaha, harus ada orang yang secara serius mengurusi dengan prinsip ikhlas, jujur dan amanah. Beliau mengutip perkataan KH AR Fahruddin bahwa ciri Muhammadiyah itu bergerak.
"Kami dari PDM Bantul juga mengucapkan selamat datang kepada para Santri yang terdiri dari berbagai wilayah di Indonesia. Jangan berkecil hati karena kuantitas, karena kami akan beri kualitas," ucapnya.
Untuk bisa berkembang memang harus bertahap dari nol, dari yang sedikit dan dijalani terus menerus. Jadi, jangan ada Pimpinan Muhammadiyah yang hanya mau mengurusi amal usaha tapi yang sudah langsung besar. Oleh karena itu harus dipikir bareng dan dikerjakan bareng, jangan dipikir sendiri. Harus sering-sering diumumkan, disampaikan ke banyak forum dan media sosial. Karena ini niat baik dan tujuannya baik, jadi pasti akan banyak yang membantu atas ijin Allah SWT.
Beliau menambahkan bahwa untuk sampai sukses kata kuncinya harus ikhlas. Seperti prinsipnya Ketua PCM Kasihan itu sudah bagus ora perlu kondang sing penting tumandhang (tidak perlu terkenal yang penting berbuat), ini harus dilanjutkan bagi semua Pimpinan di Cabang Muhammadiyah Kasihan.
"Untuk para Santri, hadapi semuanya dengan bergembira. Tugas kalian adalah belajar, belajar dan belajar. Kami dari Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah yang akan mencarikan segala sesuatu untuk menunjang kegiatan belajar mengajarnya kalian," lanjut Qomaru. (*)
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow