Muhammadiyah Aid Bantu Rakyat Palestina Hadapi Pandemi Covid-19
YOGYAKARTA — Melalui bendera Muhammadiyah Aid, Lazismu menyalurkan bantuan bingkisan Ramadan Muhammadiyah ke kawasan Gaza dan Tepi Barat di Palestina.
Bantuan ke Tepi Barat disalurkan melalui Al Tsauri Silwan Women Center (AWC) sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang didirikan oleh warga Palestina dan berkedudukan di Yerusalem.
Sementara itu, bantuan ke Gaza disalurkan melalui International Education Scientific and Cultural Organisation (IESCO) sebuah LSM yang konsen memberi dukungan untuk sektor pendidikan, ilmu pengetahuan dan budaya yang berkantor di Malaysia.
Edi Suryanto, Direktur Eksekutif Lazismu PP Muhammadiyah, mengatakan, bantuan disalurkan untuk bingkisan Ramadan bagi dhuafa dan yang terdampak Covid-19. “Khususnya mereka yang tidak punya penghasilan tetap karena lockdown wilayah masing-masing,” jelas Edi Suryanto, Ahad (17/5/2020).
Dana yang disalurkan sebanyak USD 6.500 untuk Tepi Barat dan USD 6.500 untuk Gaza. Aktifitas penyaluran dimulai sejak 7 Mei 2020 sampai 22 Mei 2020. Bantuan itu dalam bentuk paket sembako. Untuk sejumlah paket ada 64 paket dengan harga per paket USD 100.
Selain pemberian bantuan bingkisan Ramadan, Muhammadiyah Aid selama ini sudah menggelontorkan dana Rp 1 miliar dalam bidang pendidikan, kesehatan dan sosial untuk Palestina.
Dr. Wachid Anwar selaku penanggung jawab Muhammadiyah Aid menyampaikan, selain bantuan bingkisan Ramadan, pihaknya juga menggelontorkan beasiswa bagi para mahasiswa Palestina.
Total nilai beasiswa yang disalurkan sebesar 64 ribu dollar Amerika dan untuk bantuan kesehatan mahasiswa senilai 10 ribu dollar Amerika. Sementara untuk operasional bagi LSM setempat senilai 300 dollar Amerika.
Wachid juga membeberkan proses kerja sama dengan LSM-LSM yang dibentuk oleh warga Palestina di pengasingan tersebut. “Kami menerima proposal permintaan bantuan dari mereka, kami analisis jika memang layak, dilanjutkan dengan penandatanganan perjanjian kerjasama dan kontrak kegiatan,” ungkap Wachid.
Selama ini, menurut Wachid, Muhammadiyah Aid sudah banyak menggelontorkan dana untuk membantu beberapa negara yang mengalami konflik dan musibah.
Seperti untuk etnis Rohingnya di Myanmar pada tahap pertama tahun 2017-2018 sudah dikucurkan dana lebih dari Rp 4 miliar. Untuk tahun berjalan 2020-2021 ini juga sama sebesar Rp 4 miliar.
Muhammadiyah Aid adalah program inisiatif Muhammadiyah untuk membantu masalah-masalah kemanusiaan internasional seperti bencana alam, kelaparan, konflik sosial dan peperangan.
Dalam beberapa peristiwa bencana alam maupun konflik seperti di Myanmar, Bangladesh, Nepal, Phillipina dan termasuk Palestina sendiri, Muhammadiyah Aid pernah hadir berkontribusi.
Secara kelembagaan, Muhammadiyah Aid adalah tim yang bersifat adhoc dan bertugas memastikan berbagai program kemanusiaan Muhammadiyah di luar negeri bisa berjalan lancar. (*/Affan)
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow