Muhammadiyah Anugerahkan Life Achievement Award kepada Lima Tokoh
BANTUL – Pimpinan Pusat Muhammadiyah menganugerahkan Life Achievement Award lima tokoh. Mereka dinilai memiliki kontribusi dalam mengkaji sejarah Muhammadiyah. Kelimanya adalah Prof. Mitsuo Nakamura, Ph.D., Prof. Dr. Kuntowijoyo, Drs. Adaby Darban, S.U., Dr. Suwarno, M.Si, dan M.T. Arifin.
Penganugerahan disampaikan di sela Kongres Sejarawan Muhammadiyah yang berlangsung dua hari (Sabtu dan Ahad, 27 dan 28 November) secara hybrid, gabungan daring dan luring. Peserta luring bertempat di Amphitarium Kampus Utama Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Jl. Ringroad Selatan, Bantul, DI Yogyakarta.
Kontribusi almarhum M.T. Arifin tampak pada karyanya berjudul “Muhammadiyah: Potret yang Berubah”. Buku yang ditulis sebagai autokritik dengan pendekatan sejarah tersebut memberikan kacamata kepada Muhammadiyah untuk melihat sisi alternatif.
Istri dan putrid M.T. Arifin, Wahjani Mudji dan Puteri Herbandari Kusdinah, hadir secara daring. “Kami dari keluarga almarhum mengucapkan terima kasih. Semoga karyanya bermanfaat bagi umat dan menjadi semangat bagi generasi muda,” ucap Wahjani.
Prof. Mitsuo Nakamura yang merupakan perintis kajian tentang Muhammadiyah berkontribusi melahirkan karya besar The Cresent Arises over the Bayan Tree: A Study of the Muhammadiyah Movement in a Central Javanese Town, c.1910-2010. Buku ini mengundang para peneliti lain untuk mendalami studi tentang Muhammadiyah.
Pada kesempatan itu, Prof. Nakamura yang hadir secara daring mengucapkan rasa terima kasih. Ia merasa terhormat karena mendapat penghargaan tersebut dan bersanding dengan sahabat baiknya, yakni Prof. Dr. Kuntowijoyo.
Sahabat Prof. Nakamura tersebut memang bukan tokoh asing lagi dalam studi sejarah dan budaya. Prof. Kuntowijoyo telah banyak meneliti Islam dan Muhammadiyah melalui pendekatan profetik. Hari itu, almarhum Kuntowijoyo diwakili istrinya, Dra. Hj. Susilaningsih, M.A., yang hadir di Amphitarium UAD. Hj. Susilaningsih adalah salah satu Ketua PP ‘Aisyiyah.
“Orang tidak akan belajar sejarah kalau tidak ada gunanya,” tutur Susilaningsih mengulang apa yang disampaikan suaminya dalam buku Pengantar Ilmu Sejarah. Kuntowijoyo pernah menyampaikan bahwa pentingnya sejarah terbukti hingga hari ini dimana orang-orang tidak pernah berhenti membicarakan dan mempelajari sejarah.
Kontribusi almarhum Drs. Adaby Darban, S.U. adalah sebagai pionir penelitian Muhammadiyah di Kauman, kampung kelahiran organisasi tersebut. Tulisan skripsinya berjudul “Sejarah Kauman”. Adaby Darban pernah diamanahi menjadi Ketua MPI PP Muhammadiyah 1995-2000.
Istrinya, Hj. Indah Kusniati, turut menghadiri kegiatan itu secara luring. Ia mengucapkan rasa terima kasih atas penghargaan yang diberikan kepada suaminya. Harapan disampaikannya, “Semoga apa yang dikiprahkan, dilakukan, semoga menjadi amal jariyah beliau.”
Sedangkan penghargaan kepada Dr. Suwarno, M.Si. atas jasanya mengadakan penelitian di Banyumas dan menganalisis relasi antara Muhammadiyah dengan negara. Banyak peneliti yang selanjutnya menjadikan karya-karya beliau sebagai rujukan. (*)
Wartawan : Ahimsa W. Swadeshi
Editor: Heru Prasetya13
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow