Muhammadiyah Dampingi Warga Kenali Gempa Bumi sebagai Bagian Program Pemulihan
MAMUJU — Gempa yang mengguncang Sulawesi Barat pada tanggal 14 dan 15 Januari 2021 yang lalu, masih membawa kekhawatiran bagi sebagian besar warga Sulawesi Barat dalam beraktifitas sehari-hari. Terlebih, ketika terjadi gempa susulan.
Untuk memberi edukasi kepada warga terkait dengan gempa dan risiko yang dihadapi relawan Muhammadiyah yang bertugas di pos pelayanan (posyan) Tapalang Induk, Kelurahan Kasambang, Kecamatan Tapalang, Kabupaten Mamuju, pada 10 Februari 2021 telah digelar sosialisasi bagi warga penyintas.
Sosialisasi tersebut terkait dengan gempa, tsunami dan panduan dalam menghadapinya dengan narasumber staf Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kantor Mamuju.
Dede Tayib, Ketua Posyan Muhammadiyah Tapalang Induk, mengatakan, acara tersebut diikuti 155 orang warga penyintas dari 185 orang warga dampingan.
Sebagian warga yang di didampingi Posyan Muhammadiyah Tapalang Induk itu ada yang rumahnya mengalami rusak sedang dan berat. “Kami ingin mereka mendapat pemahaman tentang bagaimana menghadapi bencana ini,” kata Dede Tayib, yang menambahkan dalam sosialisasi tersebut warga mendapatkan pemahaman bahwa gempa besar sudah terjadi.
Selain itu juga disampaikan, berdasarkan penelitian, gempa susulan sudah sangat minor serta cenderung menurun. Kemudian, disampaikan pula panduan bertindak saat terjadi gempa dan imbauan untuk tidak percaya adanya berita hoax terkait gempa.
Masih dalam rangka mengedukasi warga penyintas di Puskesmas Tapalang, Kabupaten Mamuju, relawan Muhammadiyah yang bertugas mendampingi operasional Puskesmas Tapalang pada Rabu (10/2/2021) bersama tenaga kesehatan yang bertugas, mulai mengarahkan warga penyintas untuk mendapatkan layanan ke dalam gedung utama Puskesmas.
Seperti disampaikan Arif Jamali, Wakil Ketua MDMC PP Muhammadiyah, dalam siaran pers MDMC Indonesia, MDMC melalui EMT Nasional Muhammadiyah selama dua pekan terakhir memberi dukungan operasional Puskesmas Tapalang berupa pendirian fasilitas tenda rawat jalan, penugasan personil medis dan membantu logistik medis.
Darmawan, personil dukungan logistik EMT Nasional Muhammadiyah yang bertugas di Puskesmas Tapalang, menyampaikan, layanan kesehatan yang mulai dialihkan ke gedung utama Puskesmas adalah layanan rawat jalan.
Untuk layanan baru rawat jalan, sedangkan layanan IGD dan rawat inap masih menggunakan tenda diluar gedung utama Puskesmas.
Sedangkan pada Jum’at (12/2/2021) layanan IGD, dokter umum dan dokter gigi baru bisa berjalan normal di gedung utama Puskesmas. “Sedangkan untuk rawat inap masih dijalankan di tenda,” kata Darmawan.
Sementara itu, berdasarkan laporan situasi tanggap bencana gempa Majene-Mamuju yang dirilis MDMC Sulawesi Barat, hingga saat ini tercatat ada 48.706 jiwa penerima manfaat layanan Muhammadiyah dengan total dana pendanaan yang sudah dikeluarkan sebesar Rp. 1.149.715.826,-.
Layanan Muhammadiyah dalam gempa Majene Mamuju masih terus berjalan di 5 titik pos pelayanan yang tersebar di Mamuju, Tapalang, Tapalang Barat, Malunda dan Ulumanda.
Layanan tersebut meliputi logistik, psikososial, dapur umum, kesehatan, shelter dan pembersihan lingkungan. (*)
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow