MediaMU.COM

MediaMU.COM

Portal Islam Dinamis Berkemajuan

May 6, 2024
Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang

Muhammadiyah dan BNPB Sepakat Gotong Royong Hadapi Korona

YOGYAKARTA — Dalam rangka memberi edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat terkait penanggulangan Covid-19, Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengadakan diskusi mingguan online dengan tema dan pembicara yang berbeda-beda bertajuk Covid Talk.

Sesi ke-3 Covid Talk pada Kamis (9/4/2020) dengan tema “Membangun Ketahanan Pangan di Masa Pandemi” dengan pembicara Prof Hilman Latief, MA, Ph.D (Ketua Lazismu PP Muhammadiyah) dari perspektif masyarakat sipil dan Ir Bernadus Wisnu Widjaya (Deputi Sistem dan Strategi BNPB) dari perspektif pemerintah terlaksana dari Kantor PP Muhammadiyah, Jl Cik Di Tiro, Yogyakarta.

Diskusi yang digelar secara daring melalui aplikasi telekonferensi tersebut berlangsung pukul 13.00-14.30 WIB dengan moderator Hening Parlan, Koordinator Lingkungan Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana Pimpinan Pusat Aisyiyah.

Mengawali diskusi, Hilman Latief menyampaikan krisis yang dihadapi saat ini berbeda dari biasanya. “Karena dirasakan hampir semua warga masyarakat Indonesia,” tandasnya.

Bagi Hilman, hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi lembaga masyarakat sipil, khususnya lembaga filantropi, baik yang berafiliasi dengan agama tertentu maupun yang bukan.

Dalam konteks ketahanan pangan terkait wabah Covid-19 ini, dikatakan Hilman, harus dicermati siapa kelompok terdampak yang paling utama. “Karena hampir semua sektor terdampak wabah Covid-19 ini, baik formal maupun informal yang menjadi sektor terbesar di Indonesia,” ungkapnya.

Dan yang perlu mendapat perhatian khusus adalah kelompok rentan seperti lansia, anak-anak dan bayi. “Mereka harus mendapat perhatian khusus,” ujarnya lagi sambil memaparkan dalam merespon wabah Covid-19 ini perlu ada rencana kontinjensi jangka pendek.

Pertama, lembaga-lembaga masyarakat harus melakukan relokasi dana dan redesain program. Ke dua, yang sudah banyak dilakukan, yaitu tindakan kuratif dan preventif seperti penyemprotan serta penyiapan APD. Ke tiga, adalah tanggap urusan pangan dengan mengadakan subsidi pangan baik oleh pemerintah maupun lembaga masyarakat nonpemerintah.

Untuk menghadapi wabah Covid-19 yang tidak tahu sampai kapan berlangsung ini, Hilman menekankan lembaga filantropi hendaknya tidak hanya berpikir untuk sekadar memberi tetapi juga harus dipikirkan membangun ketahanan pangan dari hulu ke hilir.

Menurutnya, masyarakat sipil harus memikirkan efek jangka panjang wabah ini dengan memikirkan juga bagian hulu pengadaan pangan ini. “Karena kemampuan memberi masyarakat ada batasnya,” kata Hilman.

 Pada kesempatan itu B Wisnu Widjaya, Deputi Sistem dan Strategi BNPB, menyampaikan strategi penanggulangan Covid-19 yang dilaksanakan BNPB.

Menurut Wisnu, dalam menyikapi wabah Covid-19 ini ibarat perang semesta, perang perkotaan satu lawan satu, yang mana setiap orang tidak bisa semata-mata mengandalkan orang lain. “Yang kita perlukan harus satu komando, jangan kita kehilangan fokus dan kesatuan sehingga hilang energi kita pada perdebatan,” paparnya.

Wisnu juga mengakui fakta bahwa kita sebagai bangsa tidak bisa disiplin. “Terutama untuk melaksanakan pembatasan jarak,” tandasnya.

Namun, lanjut Wisnu, tidak bisa pula memaksakan kedisiplinan saat ini. Apalagi dengan pemaksaan. Karena semua itu butuh proses panjang. “Hal itu ditambah pula edukasi masih rendah, ekonomi kurang baik dan cakupan fasilitas kesehatan masih rendah,” kata Wisnu yang menyampaikan bencana wabah Covid-19 ini sangat unik dan kompleks.

Kata Wisnu, kita tidak perlu membandingkan dengan negara lain. Bencana itu adalah urusan bersama, maka dihadapi bersama. “Itu yang menurut kami powerfull,” paparnya.

Wisnu menambahkan, kita sebagai bangsa punya modal sosial yang besar dengan adanya struktur birokrasi sampai tingkat RT. Dan ini yang berbeda dengan negara lain, juga adanya kekuatan masyarakat sipil.

Terkait dengan pangan, Wisnu menegaskan tiga bulan ke depan stok pangan masih aman. “Tapi ke depannya harus menyiapkan ketahanan pangan dengan baik karena banyak orang menghentikan kegiatannya,” ungkapnya.

“Baik Hilman maupun Wisnu sepakat adanya sinergi, bersatu dan gotong royong dalam menghadapi wabah Covid-19 ini,” tambah Budi Santoso, S.Psi, Koordinator Tim Media MCCC PP Muhammadiyah. (Affan)

Comment

Your email address will not be published

There are no comments here yet
Be the first to comment here