Muhammadiyah Respon Bencana Hidrometeorologi di Jatim Bagian Selatan

Muhammadiyah Respon Bencana Hidrometeorologi di Jatim Bagian Selatan

Smallest Font
Largest Font

YOGYAKARTA Sejumlah Kabupaten di Jawa Timur dilanda banjir. Tepatnya, di Blitar, Malang, Banyuwangi, dan Ponorogo. Muhammadiyah melalui MDMC meresponnya dengan mengirimkan relawan untuk membantu para korban di lokasi terdampak banjir.

Dalam peristiwa banjir besar yang melanda Kabupaten Blitar Senin (17/10) dan melanda lima kecamatan yaitu Binangun, Panggungrejo, Sutojayan, Wonotirto dan Wates, Muhammadiyah menerjunkan relawannya untuk membantu warga.

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Relawan Muhammadiyah Blitar melaksanakan assessment memberi bantuan logistik, makanan siap saji, evakuasi warga, pembersihan material banjir dan layanan kesehatan gratis di beberapa titik.

“Hingga Ahad (23/10) mereka masih membantu warga Desa Salamrejo, Kecamatan Binangun membersihkan rumpun bambu yang melintang dan menghambat arus sungai. Rumpun bambu itulah yang disinyalir menjadi salah satu penyebab air meluap ke pemukiman warga,” ujar Arif Jamali Muis, Wakil Ketua MDMC PP Muhammadiyah dalam rilisnya pada Selasa (25/10).

Sementara untuk layanan kesehatan, salah satunya dilaksanakan di Balai Desa Bacem, Kecamatan Sutojayan. Di sini, sebanyak 141 warga terdampak mendapat layanan pemeriksaan kesehatan dari tim Disaster Medic Committee (DMC) RSU Aminah Blitar.

Sementara itu, di Kabupaten Malang cuaca ekstrem menyebabkan banjir di Kecamatan Bantur, Donomulyo, Gedangan, Kalipare, Pagak dan Sumbermanjing Wetan. Kemudian banjir bandang di Kecamatan Ampelgading dan Tirtoyudo serta longsor di Kecamatan Ampelgading, Dampit, Donomulyo, Kalipare, Sumawe dan Tirtoyudo.

Relawan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Kabupaten dan Kota Malang yang didukung Lazismu setempat bersama Mahasiswa Resimen Siaga Bencana Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), RSU UMM, RSI ‘Aisyiyah Malang dan unsur mahasiswa UMM bahu-membahu membantu warga terdampak.

“Mereka melaksanakan beberapa kegiatan respon yaitu assessment pembersihan lingkungan, pemberian bantuan logistik, layanan dapur umum dan pemeriksaan kesehatan, di Desa Gajahrejo, Lebakharjo dan Sitiarjo,” jelas Arif.

Kemudian, di Banyuwangi relawan Muhammadiyah membantu warga terdampak banjir di Desa Ringinagung Kecamatan Pesanggaran. Setelah melaksanakan respon sejak 18 Oktober 2022 hingga Senin (24/10) mereka masih membantu warga terdampak di desa tersebut.

Sebanyak dua buah tandon air diserahkan dan dipasang di Desa Ringinagung oleh relawan Muhammadiyah yang terdiri dari personil MDMC, Kokam Pemuda Muhammadiyah dan Lazismu Banyuwangi, Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Pesanggaran serta dibantu warga setempat.

Adapun, Relawan Muhammadiyah Ponorogo memusatkan respon tanggap bencana di Desa Talun, Kecamatan Ngebel. Di desa ini ada 86 KK (260 jiwa) terdampak longsor dari Bukit Banyon yang terjadi Minggu malam (23/10). Mereka terpaksa mengungsi ke rumah kades dan SDN 1 Talun.

“Di desa ini, para relawan Muhammadiyah Kabupaten Ponorogo mendirikan dapur umum untuk membuat makanan siap saji yang diberikan kepada ratusan warga terdampak dan juga para relawan yang bertugas di sana,” papar Arif.


Sumber: Tim Media MDMC

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow