Muhammadiyah Tidak Bisa Dipisahkan Dari Kauman
YOGYAKARTA — Pada dasarnya, Muhammadiyah tidak bisa dipisahkan dari kampung Kauman Yogyakarta.
Pendiri organisasi Muhammadiyah, KHA Dahlan, putra kelahiran Kauman Yogyakarta.
Jika dilihat, sosok KHA Dahlan selain sebagai tokoh pembawa kebangkitan bangsa melalui kesederhanaannya, juga telah menjadi inspirasi oleh banyak kalangan masyarakat.
Selain itu, ikrar berdirinya Muhammadiyah sebagai organisasi dakwah dan sosial juga dilaksanakan di Kauman Yogyakarta.
Kontribusi dan besarnya KHA Dahlan lebih banyak dihabiskan di Kauman. Tapi, mengapa makam KHA Dahlan justru tidak di Kauman, tapi di Karangkajen? Malah Nyai Ahmad Dahlan yang dimakamkan di Kauman.
Ketika Nyai Ahmad Dahlan wafat, saat itu sedang terjadi penjajahan Jepang. Sehingga cukup sulit jika harus dimakamkan di Karangkajen.
Kemudian, Nyai Ahmad Dahlan yang merupakan putri kelahiran Kauman itu dimakamkan di Kauman.
Nyai Ahmad Dahlan adalah tokoh perempuan keturunan Penghulu Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.
Sejak lahir hingga dewasa ia tinggal di kampung Kauman. Tak ayal suasana sekitar makam Nyai Ahmad Dahlan sangat kuat akan nuansa Muhammadiyah.
Melalui organisasi Aisyiyah yang didirikannya, Nyai Ahmad Dahlan mengajarkan kesetaraan perempuan atau hak-hak beserta kewajiban perempuan melalui ajaran ayat suci Al-Quran dan hadits.
Sudah lama warga Kauman memiliki dua makam: Karangkajen dan Pakuncen. Sehingga jika KHA Dahlan dimakamkan di Karangkajen, cukup masuk akal. Selain itu, Muhammadiyah berkembang pada saat itu salah satunya karena dukungan warga Karangkajen.
Berdirinya persyarikatan Muhammadiyah tidak bisa dipisahkan antara Kauman dan Karangkajen. Karena terdapat ikatan historis, sosial dan emosional di antara kedua kampung itu. (Affan)
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow