Muhammadiyah Tolak Berdamai dengan Covid-19
YOGYAKARTA — Muhammadiyah tolak ajakan berdamai dengan virus corona. Sebaliknya, ormas ini menyatakan sikapnya untuk terus melawan penyebaran Covid-19. Penegasan ini disampaikan Ketua Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) PP Muhammadiyah, Agus Samsudin, Rabu 20 Mei 2029.
Berbagai indikator menunjukkan, perkembangan wabah Covid-19 masih terus menunjukkan trend kenaikan, baik jumlah kasus maupun korban meninggal dunia. Dengan demikian seharusnya upaya perlawanan terus ditingkatkan, bukan malah mengendor atau malam mau berdamai.
Dalam keterangan pers di Kantor PP Muhammadiyah Cik Ditiro Yogyakarta tersebut Agus mengatakan, kebijakan untuk mengendorkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan pernyataan berdamai dengan virus Corona di saat seperti ini bukanlah suatu sikap yang tepat. Karena, di sisi lain ada nasib para tenaga kesehatan dan warga masyarakat yang terpapar dipertaruhkan. Para tenaga kesehatan saat ini bertaruh nyawa menyelamatkan mereka yang terpapar Covid-19, mereka harus dijaga agar dapat bekerja dengan baik.
Muhammadiyah melalui jaringan dari tingkat pusat hingga ranting terus melakukan berbagai upaya penanganan wabah Covid-19 di Indonesia. Kebijakan penanganan dibuat di tingkat Pimpinan Pusat dan diterjemahkan dalam aksi di lapangan dengan ujung tombak berada di Pimpinan Cabang (PCM) dan Ranting Muhammadiyah (PRM), selain Amal Usaha Muhammadiyah (AUM).
Ketua Lembaga Pengembangan Cabang dan Ranting PP Muhammadiyah, Ahmad Norma Permata, dalam pernyataannya menyatakan, cabang dan ranting Muhammadiyah mempunyai peran penting dalam kerja-kerja penanganan wabah Covid-19. Cabang dan ranting yang selama ini bersentuhan langsung dengan persoalan keseharian warga dan terhubung secara horisontal dengan struktur pemerintahan kecamatan, desa, sampai RT-RW.
Saat ini sudah terbentuk 3.849 PCM dari 7.100 Kecamatan di seluruh Indonesia dan 13.612 PRM dari 81.935 Desa dengan persebaran paling banyak masih di Pulau Jawa. Dari jumlah tersebut terdapat 19 PCM dan 23 PRM masuk kategori unggulan.
PCM dan PRM masuk kategori unggulan menurut Ahmad Norma Permata karena memenuhi beberapa indikator antara lain pembinaan jamaah (pengajian rutin yang dikelola dengan baik, Muhammadiyah menjadi rujukan ibadah, loyalitas), manajemen organisasi, kaderisasi dan partisipasi anak muda, pemberdayaan ekonomi warga persyarikatan, memiliki AUM unggulan yang mencerminkan Muhammadiyah yang berkemajuan (kreatif, inovatif, solutif) dan daya pengaruh ke umat dan penguasaan media.
Hingga pagi ini Muhammadiyah sudah mengucurkan dana Rp 143.458.606.000 dengan jumlah penerima manfaat 2.322.922 jiwa tersebar di 30 provinsi yang sudah membentuk struktur MCCC. Dalam konteks ini pula, Muhammadiyah melalui MCCC berkomitmen mendukung upaya pencegahan melalui edukasi dan sosialisasi. Bekerja sama dengan DFAT-pemerintah Australia dan UNICEF, MCCC melakukan program campaign-risk management di 24 provinsi.
Muhammadiyah menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada:
- Para tenaga kesehatan di lapangan yang terus menerus #BersamaPerangiCorona.
- Para donatur, melalui LazisMu, baik di pusat dan cabang, antara lain Wardah, Kompas TV, Kompas Gramedia, Sobat Ambyar, Kitabisa, Alfamidi, Alfamart, Bank Mega Syariah, PT Kelola Mina Laut, dan Badan Pengelola Keuangan Haji. (hr)
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow