PDM Banyuwangi: Hindari Sikap Arogan
BANYUWANGI – Menanggapi kasus penurunan paksa papan nama Muhammadiyah di Masjid Al Hidayah Desa Tampo, Kecamatan Cluring, PDM Kabupaten Banyuwangi menyerukan seluruh pihak untuk ikut menyelesaikan masalah tersebut dengan mengedepankan akal sehat. Juga menghindari sikap arogan, kepongahan, kesombongan, dan pemutarbalikan fakta. Pihak-pihak yang dimaksud adalah seluruh elemen masyarakat, pengguna dan pegiat media sosial.
Masjid Al Hidayah adalah masjid wakaf Muhammadiyah dan selama bertahun-tahun dipakai beribadah umat Islam, tidak hanya jama’ah Muhammadiyah. Di kompleks masjid ini juga dipakai sebagai sebagai Pusat Dakwah Muhammadiyah Tampo dengan beberapa amal usaha di dalamnya. Beberapa hari lalu ada sekelompok masyarakat yang menurunkan papan nama-papan nama tersebut.
PDM Kabupaten Banyuwangi mengirimkan rilis kepada mediamu.com tentang hal tersebut, Rabu (2/3). Rilis tertanggal 29 Rajab 1443 H/2 Maret 2022 M ini ditandatangani Dr. H. Mukhlis, M.Si. (Ketua) dan Ainur Rofiq, S.T., M.M. (Sekretaris). Berikut isinya:
Assalamuálaikum Wr. Wb.
Dengan memohon Ridho Allah SWT dan demi kepentingan serta kemaslahatan bersama, maka Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Banyuwangi menyampaikan hal-hal sebagai berikut:
- Muhammadiyah mengajak kepada seluruh elemen masyarakat, Organisasi Dakwah Islam dan Organisasi Kemasyarakatan pada umumnya yang hidup dan berkembang dalam kemajemukan, baik Suku, Agama, Ras maupun Adat untuk bersama sama hidup secara berdampingan, bersatu dalam kebhinekaan guna mempertahankan dan merajut keutuhan suatu bangsa, yang selalu mengedepankan kebersamaan dalam rumah besar yaitu Bangsa Indonesia.
- Muhammadiyah dimana saja berada harus mampu bekerjasama dengan pemerintah di segala tingkatan, kehadiran serta keberadaannya harus bermanfaat kepada seluruh umat manusia dan mampu mewujudkan hidup bersama dalam suasana penuh kedamaian, penuh kerukunan dan penuh kebersamaan dalam suatu bangsa.
- Muhammadiyah dalam situasi dan kondisi apapun dalam mengembangkan dakwahnya wajib mengedepankan sikap dan sifat tasamuh dalam wujud syahadah sosial yang bercirikan bersedia hidup berdampingan secara damai dengan siapa saja.
- Muhammadiyah meyakini bahwa perbedaan pandangan, perbedaan faham keberagamaan, perbedaan pendapat bila digelar secara jujur dan lugas dengan mengingat tanggung jawab yang besar pasti akan melahirkan pemikiran yang lebih segar, bermartabat dan muncul alternatif alternatif, ide ide kreatif yang pada akhirnya lahir penyelesaian yang lebih bermartabat dan bermanfaat besar bagi kemajuan umat manusia.
- Muhammadiyah berkeyakinan bahwa perbedaan Faham keberagamaan yang dianut dan berkembang dimasyarakat tidak harus dipaksakan sama, perbedaan tidak perlu disama- samakan namun penghormatan perbedaan menjadi sebuah keniscayaan, penghormatan perbedaan dijunjung tinggi untuk tidak saling merendahkan, tidak saling menghina, tidak saling meniadakan.
- Mari kita junjung tinggi prinsip toleransi, prinsip moderasi dalam merajut harmoni dengan semboyan:
- Menyakiti orang lain sama saja dengan menyakiti diri sendiri
- Jangan habiskan energi kita untuk memperdebatkan persoalan persoalan yang
memangsudah jelas berbeda
- Menyikapi kasus dan peristiwa yang ada di Masjid Al Hidayah Desa Tampo Kec. Cluring, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Banyuwangi menyerukan kepada semua elemen masyarakat, pengguna dan pegiat media sosial untuk bersikap adil, jujur dalam bermedia sosial, proporsional, santun dan turut serta menyelesaikan konflik internal tersebut dengan mengedepankan akal sehat, menghindari sikap arogan, kepongahan, kesombongan dan pemutarbalikan fakta.
- Demi menjaga dan merawat persaudaraan, mewujudkan harmoni sosial, meningkatkan ketentraman serta keharmonisan antar warga masyarakat maka Pimpinan Daerah Muhammadiyah Banyuwangi menyerukan kepada semuanya:
- Mari kita cari persamaan dan jangan memunculkan perbedaan perbedaan yang menimbulkan konflik berkelanjutan.
- Kita ini disebut hebat apabila kita banyak memberi kemanfaatan bagi yang lain, bukan banyak meminta dan merebut yang bukan haknya.
- Mari kita jadikan pembelajaran yang berharga atas kasus dan peristiwa Masjid Al Hidayah Desa Tampo Kec. Cluring ini untuk tidak mengulang kesalahan yang sama dimasa mendatang.
- Dengan modal spiritual, modal sosial, modal kultural dan modal kearifan lokal, kita ikuti proses mediasi, proses hukum, proses pendekatan individu dan sosial dalam mewujudkan kehidupan menuju masa depan Banyuwangi yang lebih bermartabat, lebih baik dan berkemajuan.
Nashrun Minallah Wa Fathun Qorib
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Berita ini diterima mediamu.com dari PDM Banyuwangi
Editor: Heru Prasetya
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow