YOGYAKARTA —  Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah bersama Ketua PP Muhammadiyah Agus Taufiqurrahman dan Sekretaris PP Muhammadiyah Agung Danarto menerima silaturahim Ketua Komisi Yudisial RI Mukti Fajar Nur Dewata pada Selasa (20/4) di Grha Suara Muhammadiyah.

Haedar mengatakan, pertemuan ini selain bentuk silaturahim juga berkeinginan memperbaharui MoU antara KY dengan PP Muhammadiyah yang sudah terjalin sejak tahun 2010. Selain itu, dalam pertemuan tersebut juga dijelaskan program dan langkah KY periode ini yang menyangkut proses dan tugas KY dalam menjalin kerjasama dengan berbagai pihak.

“Dalam pertemuan tersebut saya berpesan agar pimpinan KY dapat meningkatkan martabat dan kualitas para hakim dan proses penegakan hukum di Indonesia, khususnya peradilan. Bagaimana penegakan hukum menjadi lebih baik. Dan PP Muhammadiyah menyambut baik kerjasama tersebut,” tutur Haedar.

Haedar juga mengatakan bahwa Muhammadiyah berkomitmen dan berharap penegak hukum yakni hakim, jaksa dan polisi harus betul-betul menjunjung tiggi hukum itu sendiri, dan menegakan good governance.

“Etika, moral, integritas, dan semua sistem yang dirancang tergantung masing-masing pribadi. Kami (Muhammadiyah) berharap ada kesadaran moral dari seluruh aparat penegak hukum, khususnya para hakim guna menjaga moral, integritas, jujur, amanah, dan menjunjung keadilan,” imbuh Haedar.

Terakhir, dalam pertemuan tersebut juga membahas dan berdiskusi bagaimana melakuan edukasi dan pendidikan bagi warga bangsa agar betul-betul cinta kebenaran, keadilan dan hal-hal yang positif lainnya.

“Lewat silaturahim ini semua penegakan hukum menjadi tanggung jawab bersama dalam posisi dan peran yang berbeda, dapat saling bermitra, bersinergi dan berkolaborasi,” tutup Haedar.

Dalam pertemuan 1,5 jam tersebut, Ketua KY turut didampingi Komisioner KY Bidang Hubungan Antar Lembaga dan Layanan Informasi Amzulian Rifai, dan Sekretaris Jenderal KY Arie Sudihar. (*\)