Relawan Muhammadiyah Tetap Mengabdi di Masa Pandemi
YOGYA – Dua kali momen ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia (RI) dilalui tanpa sorak sorai malam tirakatan dan upacara di lapangan, tahun 2020 dan 2021 karena pandemi Covid-19. Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) merayakan HUT tersebut dengan acara daring “Relawan Muhammadiyah Terus Mengabdi Melawan Pandemi”, Selasa (17/8).
Kegiatannya berupa tausiyah kemerdekaan dan penyampaian materi dari beberapa narasumber. Tausiyah kemerdekaan disampaikan H. Budi Setiawan, S.T. (unsur Pengarah MCCC dan Ketua MDMC PP Muhammadiyah) yang kupasannya bisa dibaca di berita terpisah mediamu.com.
Narasumber lain untuk mengulas kerelawanan di Muhammadiyah antara lain H.M. Jamaludin Ahmad, S.Psi. (Wakil Ketua LPCR PP Muhammadiyah), Dr. Mahli Zainuddin Tago, M.Si (Sekretaris Lazismu PP Muhammadiyah), Bachtiar Dwi Kurniawan, S.Fil.I., MPA. (Sekretaris MPM PP Muhammadiyah), serta Arif Nur Kholis (Sekretaris MCCC dan MDMC PP Muhammadiyah).
“Bagaimanapun wajah bangsa ini adalah kita, apapun kondisinya,” tutur Jamaludin Ahmad.
Melihat peran relawan di masa pandemi, ia meyakini bahwa Muhammadiyah sejak awal didesain menjadi tempat berkumpulnya orang-orang yang siap hadir secara ikhlas untuk berjuang baik dengan memberikan waktu, tenaga, maupun hartanya. “Menjadi relawan adalah DNA Muhammadiyah,” tambahnya.
Selaku Wakil Ketua LPCR (Lembaga Pengembangan Cabang dan Ranting), ia mengingatkan, selain punya keikhlasan membantu umat, warga Muhammadiyah juga perlu rajin mencatatkan kegiatan. Termasuk menyampaikan laporan jumlah pengurus atau aktivis yang terdampak Covid-19. Adanya data lengkap menjadi tanggung jawab bersama. Ini sebagai penyemangat agar relawan lainnya terinspirasi.
Dr. Mahli menyampaikan update terkini perkembangan Lazismu secara khusus pada tahun 2020-2021. Ia menyampaikan, “Lazismu ternyata makin dipercaya dan berdaya.” Ini dibuktikan dengan peningkatan dana yang dipercayakan kepada lembaga amil zakat ini.
Dari awal 2020 hingga Juli 2020, dana yang diamanahkan berjumlah Rp 23 milyar. Sedangkan, dari Januari hingga Juli 2021 total dana yang masuk Lazismu Rp 63 miliar. Terdapat peningkatan lebih dari 100%.
Pembicara lain ialah Bachtiar Dwi Kurniawan atau akrab disapa Gus Bach. Ia menyampaikan bentuk-bentuk kerelawanan yang umumnya diikuti kader Muhammadiyah. Pertama, policy-making volunteer dimana terdapat sukarelawan yang mendampingi kebijakan-kebijakan untuk memastikan kebijakan tersebut sejalan dengan kepentingan masyarakat banyak.
Kedua, administrative volunteer yang membantu dalam pengelolaan data. Ketiga, direct service volunteer, contohnya seperti tenaga kesehatan, tim konseling psikologi, dan sebagainya. Keempat, advocacy volunteer, perannya adalah membantu mempertemukan pihak-pihak yang membutuhkan dan yang bisa memberi bantuan. Kesemuanya punya orientasi menjadi relawan yang mencerahkan, empowering, serta memajukan kehidupan.
Sedangkan Arif Nur Kholis mengenalkan slogan ‘One Muhammadiyah One Response’. Ia menyoroti banyaknya relawan Muhammadiyah yang sebenarnya terjun dalam berbagai macam wadah seperti MDMC, MCCC, atau lainnya, tetapi rasa dan semangatnya sama, yakni relawan Muhammadiyah.
Dua poin utama yang disampaikan Arif adalah mengenai cara berkomunikasi para relawan yang perlu mengikuti standar kemanusiaan serta regenerasi relawan. Pada poin pertama, ia menekankan pentingnya menyadari bahwa menjadi relawan seharusnya tidak didasari pikiran bahwa seseorang itu dibutuhkan, namun dirinyalah yang membutuhkan.
Karena adanya kelebihan tenaga, pengetahuan, atau keterampilan, maka perlu menyalurkan, salah satunya dengan menjadi relawan. Pola pikir yang mirip dengan konsep zakat ini penting untuk menjaga keikhlasan relawan. Poin kedua yang dibahasnya adalah perlunya mendesain regenerasi relawan supaya lebih terlatih dan terberdayakan dengan perkaderan yang matang.
Sebelum ditutup, terdapat sesi tanya jawab. Beberapa peserta yang mengajukan pertanyaan di antaranya dari MCCC Kota Yogyakarta, MCCC Kota Malang, MCCC Universitas Mataram di Nusa Tenggara Barat, serta warga Muhammadiyah di Gunungsitoli. (*)
Wartawan: Ahimsa
Editor: Heru Prasetya
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow