Selama 1 Periode, MDMC Berikan 500 Respon Tanggap Darurat Dalam dan Luar Negeri
YOGYA – Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) PP Muhammadiyah menggelar Rapat Kerja Pimpinan (Rakerpim) di Kaliurang, Sleman, D.I. Yogyakarta. Acara tiga hari ini (14/16/1) diikuti 35 peserta dari jajaran pimpinan harian, koordinator, dan anggota divisi.
Budi Setiawan, Ketua MDMC PP Muhammadiyah, menjelaskan bahwa ini merupakan Rakerpim terakhir periode 2015-2020 yang diperpanjang sampai 2022 karena pandemi Covid-19.
Meskipun dilanda pandemi Covid-19, MDMC tidak bisa jeda karena berbagai kegiatan justru semakin meningkat, juga dengan adanya berbagai kejadian bencana di masa ini.
“Selama pandemi Covid-19, MDMC termasuk kantor tidak pernah kosong, baik sekretariat maupun pimpinan,” katanya.
Budi menambahkan, Rakerpim selain mengevaluasi program kerja yang sudah berjalan, juga akan membuka lembaran baru program-program yang akan dilakukan.
Raker ini juga bertujuan tercapainya konsolidasi pimpinan MDMC PP Muhammadiyah dalam rangka optimalisasi pencapaian program strategis periode 2015-2022.
“Kemudian tersampaikannya laporan, evaluasi, dan perencanaan kegiatan divisi, kesekretariatan serta kebendaharaan MDMC PP,” imbuhnya.
Secara struktur MDMC mempunyai 5 divisi yaitu Divisi Tanggap Darurat, Rehabilitasi dan Rekonstruksi (TDRR), Organisasi dan Kepemimpinan, Pengurangan Risiko Bencana dan Kesiapsiagaan (PRBK), Jaringan dan Kerja Sama (Jaker), serta Pendidikan dan Latihan (Diklat).
Selama periode 2015-2022 total respon 500 tanggap darurat, 3 (tiga) di antaranya dilaksanakan di luar negeri yaitu Rohingnya, Palestina, dan Malaysia.
“Dari respon sebanyak itu, Muhammadiyah melalui MDMC dengan dukungan Lazismu dan banyak pihak lain baik dalam negeri serta luar negeri telah melayani 869.323 warga penerima manfaat di 32 provinsi dan 3 negara,” kata Indrayanto, Koordinator Divisi TDRR.
Untuk melaksanakan seluruh respon, jelas Indrayanto, diterjunkan 15.410 relawan Muhammadiyah dari seluruh Indonesia, yang berasal dari MDMC, majelis/lembaga, organisasi otonom, dan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM).
“Pengerahan relawan Muhammadiyah dari berbagai unsur tersebut dilaksanakan dalam satu payung gerakan One Muhammadiyah One Response (OMOR),” jelasnya.
MDMC atau dalam nomenklatur resminya disebut sebagai Lembaga Penanggulangan Bencana (LPB) Muhammadiyah merupakan lembaga pembantu pimpinan Muhammadiyah yang melaksanakan tugas khusus dalam penanggulangan bencana.
Lembaga ini dirintis tahun 2007 oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah dengan nama Pusat Penanggulangan Bencana. (*)
Berita ini diterima mediamu.com dari Arif Jamali, Wakil Ketua MDMC PP
Editor: Heru Prasetya
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow