Setahun Muhammadiyah with You: Masih Ada Kesimpangsiuran Informasi Covid-19
YOGYA – Muhammadiyah with You/Pesantren Covid Muhammadiyah seri 365 menghadirkan Ketua MDMC PP Muhammadiyah, H. Budi Setiawan, S.T., sebagai narasumber, Selasa (28/9). Tema “Refleksi Satu Tahun Muhammadiyah with You (MWY) Menghadapi Pandemi Covid-19” tersebut menandai satu tahun pelaksanaan acara itu sejak 20 September 2020.
Awalnya ditujukan kepada penghuni shelter Muhammadiyah yang sedang isolasi mandiri. “Suatu perkembangan luar biasa ketika kita mengawali Muhammadiyah with You yang awalnya menemani warga Muhammadiyah di shelter,” kata Budi Setiawan.
Muhammadiyah with You hadir sebagai upaya dari PP Muhammadiyah menemani para pasien Covid-19. “Karena itu, kami menyebut mereka yang berada di shelter sebagai santri Pesantren Covid Muhammadiyah,” jelasnya.
Pasien Covid-19 bukan orang yang tersisihkan. Mereka tetap membutuhkan pendampingan dan perhatian secara khusus.
Dalam refleksi tersebut, Budi melihat masih terdapat simpang-siur informasi terkait Covid-19 di Indonesia. Hal itu disebabkan tidak adanya satu sistem yang punya otoritas sehingga terjadi miss command system.
Artinya, diperlukan otoritas yang serempak dari berbagai pihak dan satu komando dalam penanganan Covid-19, baik Kemenkes, BNPB, dan pihak-pihak terkait lainnya.
Ketika Muhammadiyah mendirikan Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC), sudah berkomitmen untuk menangani Covid-19 dari hulu sampai hilir. Bahkan, Muhammadiyah sampai menyiapkan badan kesehatan masyarakat dan melakukan berbagai upaya pencegahan lain, seperti mengadakan pendidikan kesehatan di masyarakat.
Seperti disampaikan Budi Setiawan, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof Dr H Haedar Nashir, M.Si., juga mengatakan bahwa Rumah Sakit Muhammadiyah siap menjadi rumah sakit rujukan dalam menangani pasien Covid-19.
Muhammadiyah pun secara masif melalui MCCC mengundang para pakar dan ulama tarjih untuk berbicara dalam penanggulangan Covid-19.
MCCC terus mengupdate atau memperbarui petunjuk terkait pencegahan Covid-19. Warga Muhammadiyah berperan penting untuk mensosialisasikan ke masyarakat lain.
Budi berharap, ke depannya Muhammadiyah dapat bersikap lebih baik lagi dalam menangani pandemi Covid-19. Karena virus ini sangat nyata, maka harus dihadapi dengan aksi nyata pula.
Menurutnya, syariat dan realita adalah dua hal yang harus dipegang teguh dalam menangani Covid-19. (*)
Wartawan: Dzikril Firmansyah Atha Ridhai
Editor: Affan Safani Adham
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow