Soft Launching Logo Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah

Soft Launching Logo Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah

Smallest Font
Largest Font

SURAKARTA — Muktamar ke-48 Muhammadiyah yang mengangkat tema “Memajukan Indonesia Mencerahkan Semesta” dan Muktamar Aisyiyah yang mengambil tema “Perempuan Berkemajuan untuk Peradaban Bangsa” akan berlangsung pada 1-5 Juli 2020 mendatang di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).

“Dua semangat tersebut tidak kalah penting bagi para kader Muhamamdiyah selain kegembiraan,” kata Dr Haedar Nashir, MSi, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Rabu (31/7/2019) malam, dalam acara soft launching logo Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah sebagai rangkaian kegiatan muktamar di Gedung Induk Siti Walidah, Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Sukoharjo, Jawa Tengah, yang dihadiri Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen, Ketua Umum Pimpinan Pusat Aisyiyah Siti Noordjannah Djohantini, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Muhadjir Effendi, dan Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah Tafsir.

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Selain itu hadir juga jajaran Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan Aisyiyah, warga Muhammadiyah dan Aisyiyah se-Solo Raya.

Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen berharap, dengan dilaksanakannya Muktamar ke-48 Muhammadiyah menjadi tanda pemersatu umat Islam dan bangsa Indonesia dalam melewati tantangannya ke depan.

“Jawa Tengah sebagai provinsi istimewa yang dimiliki oleh Negara Kesatuan Republik Indonesia kental dengan sejarah tonggak awal organisasi pergerakan dan sebagai tempat tumbuh suburnya,” kata Taj Yasin Maimoen. 

Sejak zaman dahulu, menurut Taj Yasin, Jawa Tengah juga memiliki magnet kuat dan pembentuk kokohan kesatuan NKRI.

Rencana, Pimpinan Pusat Muhammadiyah akan menggelar Muktamar pada 1-5 Juli 2020 di Surakarta.

Penunjukan Surakarta sebagai tuan rumah muktamar ke-48 ini sesuai dengan Surat Keputusan PP Muhammadiyah Nomor 218/Kep/1.0/B/2017.

Melalui muktamar, Muhammadiyah ingin memperluas misi kerahmatan sebagai gerakan Islam berkemajuan.

Sebagai salah salah satu unsur yang turut serta membidani kelahiran negara Indonesia, Muhammadiyah berusaha senantiasa hadir untuk memandu arah perjalanan bangsa dan menyelesaikan berbagai masalah keumatan dan kebangsaan.

Sejalan dengan keputusan muktamar sebelumnya, Muhammadiyah berusaha memperluas kiprahnya di kancah dunia melalui kegiatan pendidikan dan kemanusiaan.

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir, mengatakan, Muhammadiyah bukan akan. “Tapi telah melakukan pencerahan kepada umat Islam sejak lebih satu abad yang lalu,” tandas Haedar Nashir, yang menambahkan hal itu nelalui syiar yang dilakukan para tokoh dan pelaku sejarah Muhammadiyah yang dimulai sejak periode awal kepemimpian di Muhammadiyah.

Haedar Nashir berharap, dalam satu tahun ke depan selain persiapan menyelenggarakan muktamar, para kader Muhammadiyah juga diminta terus menggelorakan semangat dakwah. “Agar menjadi gerakan Islam yang membawa kemajuan dan pencerahan bagi masyarakat luas,” tandas Haedar Nashir yang menambahkan sehingga Islam menjadi rahmatan lil alamin.

Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan, acara soft launching itu merupakan acara yang di samping menggembirakan muktamar sekaligus menyiapkan acara Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah. “Sehingga bisa terlaksana dengan baik, penuh persaudaraan, dan kebersamaan selaku warga persyarikatan,” kata Haedar Nashir.

Selain itu, diharapkan menghasilkan keputusan-keputusan muktamar yang terbaik untuk kemajuan umat, bangsa dan kemanusiaan semesta.

Dalam acara soft launching itu, Haedar Nashir berharap hal itu harus dijadikan momentum untuk menggairahkan syiar Muhammadiyah dan Aisyiyah. “Juga melebarkan terus sayap dakwah Muhammadiyah, tidak hanya di Indonesia, tapi ranah semesta,” kata Haedar Nashir, yang optimis Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah akan terselenggara dengan baik, penuh persaudaraan dan semangat persyarikatan untuk bersyirkah.

“Satu kesatuan yang utuh dan membawa pesan untuk memajukan Indonesia, mencerahkan semesta, serta membangun kemajuan perempuan berkemajuan untuk peradaban bangsa,” papar Haedar Nashir.

Muktamar tahun 2020 merupakan ke tiga kalinya digelar di Surakarta. Sebelumnya, Surakarta menjadi tuan rumah Muktamar Muhammadiyah ke-18 pada 1929 dan pada 1985. Sedangkan pelaksanaan Muktamar Muhammadiyah Jawa Tengah menjadi ke enam kalinya.

Sementara itu, Rektor UMS, Sofyan Anif, melaporkan, jumlah tamu yang hadir dalam acara soft launching tersebut hampir 3.000 orang dari seluruh pimpinan dan warga Muhammadiyah dan Aisyiyah se-Jawa Tengah.

Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah diprediksi yang hadir lebih besar dibandingkan muktamar di Makassar karena Surak memiliki daya tarik. Lebih-lebih mereka datang ke Surakarta tidak hanya penggembira muktamar, tapi ingin melihat kampus besar di Surakarta yaitu UMS.

Peserta Muktamar ke-48 Muhammadiyah yang hadir dari unsur penggembira bisa mencapai 500 ribu orang bahkan lebih.

Karenanya, sejak sekarang Panitia Muktamar Muhammadiyah telah mempersiapan akomodasi, terutama penginapan.

Selain itu, panitia sudah memesan seluruh hotel berbintang di Surakarta.

Dari sisi keamanan, panitia juga sudah berkoordinasi dengan Kokam, Hizbul Wathan dan Tapak Suci.

Terkait lokasi Muktamar Aisyiyah, semula direncanakan di Pura Mangkunegaran atau di D’Colomadoe. Namun, setelah dilakukan survei, kemudian diputuskan Muktamar Aisyiyah akan ditempatkan di Gedung Serbaguna atau GOR UMS yang memuat 5.000 orang peserta.

Dan UMS siap untuk menerima para peserta Muktamar Muhammadiyah tanggal 1-5 Juli 2020 nanti. Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah akan menghabiskan dana hingga Rp 25 Milyar. (Affan)

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow

Paling Banyak Dilihat