Sunanto Terpilih Jadi Ketum PP Pemuda Muhammadiyah Periode 2018-2022

Sunanto Terpilih Jadi Ketum PP Pemuda Muhammadiyah Periode 2018-2022

Smallest Font
Largest Font

YOGYAKARTA — Muktamar XVII Pemuda Muhammadiyah telah menetapkan Sunanto, SHI sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah periode 2018-2022.

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Dan kemenangan itu, bagi Sunanto, bukan kemenangannya sendiri. “Namun kemenangan bersama seluruh kader Pemuda Muhammadiyah,” tandas Sunanto, kelahiran Sumenep, 24 September 1980.

Adapun proses pemilihan ketua umum yang berlangsung Rabu (28/11/2018) pukul 10.00-14.00 WIB dan melalui perhitungan yang berakhir pukul 23.40 WIB, suara terbanyak diraih Sunanto (590), disusul Ahmad Labib (292), Ahmad Fanani (266), Faisal (2), Muhammad Sukron (2) dan Andi Fajar Asti (0).

Sebelumnya, 12 formatur terpilih adalah: Horo Wahyudi (608), Muhammad Sukron (587), Nugroho Noto Susanto (546), Dzulfikar Ahmad Tawalla (528), Mukhayat Al Amin (526), Gusman Fahrizal (521), Ilham Pratama (513), Razikin (500), Sandro Andriawan (491), Rahmatullah Baja (491), Zaidi Bastur (480) dan Ali Muthohirin (472).

Selanjutnya, setelah melalui rapat formatur, menetapkan Dzulfikar Ahmad Tawalla sebagai sekretaris jenderal terpilih periode 2018-2022.

Laki-laki yang akrab disapa Cak Nanto bertekad akan mengantarkan kader-kadernya ke orbitasinya. “Semoga lebih kuat, lebih besar dan lebih mampu,” tandas Sunanto.

Nama besar yang ditorehkan Dahnil Anzar Simanjuntak dalam kepemimpinan sebelumnya akan diteruskan Sunanto. “Saya akan bertekad membesarkan lagi Pemuda Muhammadiyah dan memberikan hormat yang besar bagi Pemuda Muhammadiyah,” kata Sunanto.

Pemuda Muhammadiyah tidak bisa dikerjakan sendirian oleh Sunanto. Oleh karena itu, semua elemen yang ada diharapkan Sunanto untuk bergandengan tangan. “Dan saling merangkul untuk membesarkan nama Pemuda Muhammadiyah,” papar Sunanto yang bertekad tidak akan menyeret Pemuda Muhammadiyah untuk berpolitik praktis.

Semua kader Pemuda Muhammadiyah harus menjaga khittah persyarikatan Muhammadiyah. “Yaitu harus menjaga kedekatan yanh sama dengan semua parpol dan calon presiden,” kata Sunanto.

Muhammadiyah adalah gerakan Islam, dakwah dan kultural. Tidak boleh menyeretnya kepada kepentingan politik pragmatis. “Pemuda Muhammadiyah bisa perlu mengisi ruang politik dengan keadaban dan kebajikan,” papar Sunanto, yang berharap pemuda tidak boleh berpangku tangan dan menunggu untuk berkemajuan.

Sesuai amanah Ketua Umum PP Muhammadiyah, Dr H Haedar Nashir, M.Si, Sunanto bertekad menjaga khittah dan marwah Persyarikatan Muhammadiyah.

Ke depan, pihaknya akan bekerja sama dengan semua pihak agar bisa membantu menegakkan nilai-nilai ke-Muhammadiyahan.

Dan, perjuangan Pemuda Muhammadiyah ke depan masih berat. “Semoga dengan kepemimpinan baru ini dapat mengantarkan kader-kader Pemuda Muhammadiyah sesuai dengan tujuannya,” kata Sunanto, yang menambahkan Pemuda Muhammadiyah tidak bisa dikerjakan sendiri, dan ia berharap semua harus merangkul dan bergandengan tangan untuk membangun.

“Agar lebih kuat lagi harus dilakukan secara bergotong-royong oleh semua kader Pemuda Muhammadiyah,” terang Sunanto.

Sunanto adalah kader ofentik persyarikatan Muhammadiyah, yang tumbuh dan berkembang dari proses perkaderan Muhammadiyah: Panti Asuhan Muhammadiyah Sumenep, IPM, IMM dan Pemuda Muhammadiyah serta Ketua Hikmah dan Hubungan Antar Lembaga Pemuda Muhammadiyah. (Affan)

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow