Surakarta Memiliki Sejarah Penting bagi Perkembangan Muhammadiyah
SURAKARTA — Puncak acara Milad Muhammadiyah ke-106 diselenggarakan di Surakarta karena kota Surakarta memiliki sejarah penting bagi perkembangan Persyarikatan Muhammadiyah.
Dulu, tahun 1985 juga pernah diselenggarakan Muktamar Muhammadiyah di Surakarta. Dan, menetapkan Pancasila sebagai asas dari Muhammdiyah.
Oleh karena itu, kota Surakarta ini sangat bersejarah. Selain itu, Muhammadiyah juga akan menyelenggarakan muktamar tahun 2020 di Surakarta.
Ketua PP Muhammadiyah, Prof. Dr. H Dadang Kahmad, M.SI, mengatakan, sebagai organisasi dakwah dan sosial, Muhammadiyah meneruskan asas perjuangan sebagai Penolong Kesengsaraan Oemat (PKO).
Muhammadiyah telah melaksanakan serangkaian program kemanusiaan, antara lain mendirikan 661 unit hunian sementara untuk korban bencana gempa di Lombok dan Sumbawa, penyaluran air bersih untuk 3.550 jiwa, layanan psikososial kepada 13.374 jiwa, layanan kesehatan kepada 11.153 jiwa dan distribusi logistik untuk 6.217 jiwa.
Sedangkan, untuk bencana tsunami dan gempa bumi di Palu dan Donggala, Muhammadiyah telah mendirikan 1.228 unit hunian, penyaluran air bersih dan sanitasi untuk 2.570 jiwa, layanan psikososial bagi 10.359 jiwa, layanan kesehatan kepada 6.282 jiwa dan distribusi logistik untuk 29. 384 jiwa.
Di sisi lain, puncak perayaan Milad Muhammadiyah ke-106 juga menganugerahkan Award kepada Wakil Presiden RI, H. Jusuf Kalla, karena dinilai telah banyak berkiprah untuk bangsa.
“Kita tahu, beliau piawai dalam penyelesaian konflik, selain itu juga dekat dengan Muhammadiyah,” ungkap Dadang Kahmad.
Oleh karena itu, milad Muhammadiyah tahun 2018 ini bukan milad yang bergembira ria. “Tetapi justru mencanangkan bagaimana berkontribusi bagi saudara kita yang tertimpa musibah,” papar Prof. Dr. H Dadang Kahmad, M.SI, didampingi H Subari selaku ketua panitia milad Muhammadiyah ke-106. Resepsi milad Muhammadiyah di Surakarta ini, turut ditopang oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) se-Soloraya dan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).
Digelarnya resepsi milad Muhammadiyah ke-106 di kawasan Mangkunegaran, juga tidak lepas dari sisi historis. Karena, Sri Paduka Mangkunegoro ke-7 dan ke-8 memiliki andil bagi pendidikan Muhammadiyah.
Saat ini, SD Muhammadiyah 1 Surakarta, SMA Muhammadiyah 1 Surakarta dan SMK Muhammadiyah 2 Surakarta, berdiri di atas tanah Mangkunegaran.
Dan, yang juga tidak bisa dilupakan sebagai generasi penerus Muhammadiyah bahwa KH Ahmad Dahlan terinspirasi mendirikan kepanduan Hizbul Wathan (HW) dari halaman Puro Mangkunegaran. Kini, Hizbul Wathan telah berusia 100 tahun dan banyak pemimpin bangsa yang lahir dari HW, salah satunya adalah Jenderal Soedirman.
Selain itu, kota Surakarta juga sangat istimewa dalam sejarah perkembangan Muhammadiyah. Persyarikatan Muhammadiyah di Surakarta langsung didirikan oleh KH Ahmad Dahlan. Bahkan, sebelum berdirinya Muhammadiyah di luar kota Yogyakarta.
Maka, Muhammadiyah di Surakarta ini disebut sifat Nabi Muhammad SAW: sidiq, amanah, tabligh dan fatonah.
Itulah keistimewaan kota Surakarta dalam sejarah Muhammadiyah. (ASA)
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow