Tanpa Mengenal Batas Waktu

Tanpa Mengenal Batas Waktu

Smallest Font
Largest Font

PEMALANG — Pada hari Kamis, 12 Rabiul Awwal 1442 Hijriyah bertepatan tanggal 29 Oktober 2020 adalah hari yang begitu indah bagi saya. Betapa tidak? Saya kedatangan 40 mutiara yang begitu berkilau.

Mereka berasal dari Palembang, Jakarta, Bogor, Semarang, Cirebon, Batang, Tegal, Brebes, Kendal, Surabaya dan Yogyakarta. Dan mereka adalah murid-murid saya di Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta. Mulai alumni tahun 1986, 1987, 1988, 1989, 1990 hingga yang tamat tahun 2000-an.

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Beragam profesi dan predikat yang melekat pada mereka. Ada dosen, anggota DPR RI, rektor, guru, ustadz, kiyai, habib, politikus, dan saudagar. Adapun yang menakjubkan adalah canda-tawa mereka masih seperti 33 tahun lalu. Dan profesi mereka pun tak mampu memberi batas canda tawa antarsesama.

Yang menambah hati saya berbunga-bunga karena mereka semua adalah aktifis Persyarikatan Muhammadiyah di berbagai level. Sejak dari majelis tingkat pusat hingga ranting.

“Kalian adalah anak panah yang tidak pernah tumpul karena selalu mengasah diri,” begitu kata saya kepada 40 orang alumni Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta.

Terima kasih atas kehadiran kalian di gubuk saya di pelosok Pemalang, Jawa Tengah. Saya masih seperti dulu, selalu menikmati gurauan kalian yang senantiasa menyelimuti dan memberi corak setiap perjumpaan.

Maaf, untuk seluruh kekurangan penerimaan saya dan keluarga. Semoga Allah SWT masih memberi kita sedikit usia untuk bersua kembali di kesempatan lain. Saya pun selalu bangga pada kalian dengan tanpa mengenal batas waktu. (Abdul Muin Malilang)

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow