YOGYA – Tanwir Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah diselenggarakan Kamis (30/6) secara hybrid. Acara ini berpusat di Kantor Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Yogyakarta dan Jakarta, serta Kantor PP ‘Aisyiyah, dan masing-masing Kantor Pimpinan Wilayah se-Indonesia. Pembahasan Tanwir dalam rangka persiapan Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah, pada November 2022.

Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, menegaskan agenda Tanwir adalah membahas persiapan Muktamar, termasuk menentukan pelaksanaannya. Tanwir juga bisa memutuskan kemungkinan Muktamar diadakan secara luring untuk seluruh anggota Muktamar.

Ia menjelaskan bahwa Tanwir berfungsi untuk menghitung secara matang berbagai pertimbangan terkini agar Muktamar ke-48 tetap memberi kemaslahatan bagi masyarakat umum.

“Karenanya perubahan keputusan dalam Tanwir tentang pelaksanaan Muktamar menjadi ‘illat (sebab hukum) atau manath al-hukmi (poros hukum) utamanya ialah kondisi pandemi itu sendiri, bukan pertimbangan lain,” ujarnya.

Haedar meminta warga Muhammadiyah tidak jatuh dalam euphoria yang berlebihan ketika Muktamar telah dekat dan pandemi mulai reda. Mengingat pandemi belum 100 persen hilang. Ia berpesan agar tetap menjaga sikap istiqamah, seksama, dan menjadikan Muktamar ke-48 sebagai teladan bagi warga bangsa.

Lebih lanjut, Haedar mengajak seluruh warga, anggota, dan pegiat Persyarikatan untuk tetap bersikap rasional sekaligus spiritual dengan penuh hikmah, optimisme, ikhtiar, sabar, dan tawakal kepada Allah SWT.

“Semoga seluruh warga Muhammadiyah istiqamah memberikan uswah hasanah dalam menghadapi musibah dan menyikapi segala situasi kehidupan sesulit apapun dengan menebar optimis dan solusi positif,” harap Haedar.

Dalam sambutan sebelumnya, Ketua Umum PP ‘Aisyiyah Siti Noordjannah Djohantini menyampaikan rasa syukur karena di tengah pandemi Covid-19 optimisme mempersiapkan Muktamar tetap terjaga. Hal tersebut dibuktikan dengan diadakannya Tanwir bersama yang ketiga bertema “Optimis Hadapi Covid-19 Menuju Sukses Muktamar”.

“Tanwir sebagai permusyawaratan tertinggi, di era covid yang masih belum betul-betul kondusif, namun tetap kita memberikan dan menunjukkan rasa syukur yang luar biasa. Dengan tanwir kali ini kita akan mempersiapkan Muktamar di Surakarta,” tuturnya.

Noordjannah menambahkan, berbagai ikhtiar persiapan telah ditunda karena Covid-19 yang sampai saat ini masih dirasakan dan kondisinya belum betul-betul membaik, tentunya perlu disikapi dengan seksama. Maka dari itu, seluruh persiapan dan kebijakan yang ditetapkan masih berdasarkan pertimbangan seksama atas kondisi saat ini agar kebijakan tersebut menjadi kebijakan persyaratan yang akan membawa kebaikan bersama.

Rekomendasi dari Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC), menurutnya, akan menjadi perhatian bersama tanpa mengurangi ikhtiar. “Agar semarak, sukses, syiar, dan kegembiraan muktamar tetap terlaksana dengan baik,” kata Noordjannah. (*)

Wartawan: Dzikril Firmansyah
Editor: Heru Prasetya