Tiga Senjata Harus Dimiliki Seluruh Elemen Pemuda Muhammadiyah

Tiga Senjata Harus Dimiliki Seluruh Elemen Pemuda Muhammadiyah

Smallest Font
Largest Font

YOGYAKARTA — Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak, meminta agar seluruh elemen Pemuda Muhammadiyah menjaga marwah organisasi ini.

Advertisement
Scroll To Continue with Content

“Terutama menjelang datangnya tahun politik,” tandas Dahnil yang menegaskan Pemuda Muhammadiyah telah memiliki etika politik yang cocok diterapkan menghadapi politik uang.

Ada dua tipe Pemuda Muhammadiyah, yang disampaikan Dahnil. Yang pertama, saat ada calon kandidat ketua umum memberi uang mereka terima, tapi mereka tidak akan pilih yang memberi uang tersebut. Tipe kedua, mereka tidak menerima uang tersebut sekaligus tidak memilihnya.

Di arena Muktamar Pemuda Muhammadiyah ke-XVII di Sportorium UMY, Senin (26/11/2018), Dahnil mengingatkan tiga senjata yang harus dimiliki seluruh elemen Pemuda Muhammadiyah.

Yang pertama adalah tauhid murni, yang ke dua ilmu yang tinggi, dan ke tiga amal yang banyak.

Dikatakan Dahnil, hal itu merupakan inspirasi dari trilogi pahlawan — sekaligus tokoh Islam — HOS Cokroaminoto, yang mengatakan seorang pemuda Islam harus punya tiga ciri. “Yaitu semurni-murninya tauhid, setinggi-tingginya ilmu pengetahuan, dan sepintar-pintarnya siasat,” tandas Dahnil.

Dalam kesempatan itu, Dahnil juga menyampaikan bahwa Pemuda Muhammadiyah selama ini selalu merawat ta’awun atau semangat gotong royong.

Sehingga dalam usianya yang ke-106 tahun ini, Muhammadiyah akan merayakan dan menggembirakan ta’awun sebagai marwah utama Muhammadiyah.

Di depan peserta Muktamar Pemuda Muhammadiyah ke-XVII, Dahnil juga berpamitan. “Karena muktamar kali ini sekaligus menjadi pengujung pengabdian saya sebagai ketua umum Pemuda Muhammadiyah,” terang Dahnil.

Pada kesempatan itu, Dahnil pun lantas bercerita bagaimana ia melalui masa kecil yang sulit. “Di mana Muhammadiyah memberikan saya harapan di saat seolah tak ada lagi harapan. Keluarga saya terpaksa pindah ke Jakarta karena konflik Aceh. Saat itu, saya hampir tidak melanjutkan sekolah, jika bukan karena Muhammadiyah,” kata Dahnil.

Oleh karena itu, Dahnil berharap agar Muhammadiyah terus menjadi suluh harapan bagi seluruh anak negeri. “Mari kita merawat Muhammadiyah dengan baik dan dengan semangat ta’awun,” kata Dahnil semangat di depan 1.200 orang peserta dan 7.000 orang penggembira Muktamar Pemuda Muhammadiyah XVI. (Affan)

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow