TK Pertama Indonesia Ada di Kauman Yogyakarta
YOGYAKARTA — Taman Kanak-kanak ‘Aisyiyah Bustanul Athfal (TK ABA) Kauman terletak di kampung Kauman. Tepatnya di sebelah barat masjid Gedhe Kauman.
Jika kita berjalan melalui sisi utara masjid Gedhe Kauman, berjalan ke arah barat, kita akan menemukan TK yang bersejarah ini. Bersejarah, karena TK ABA ini berada di kampung kauman, kampung tempat lahirnya Muhammadiyah.
Selain itu juga karena TK ini adalah embrio pertama atau TK pertama di Indonesia. Dan TK ini menjadi bersejarah karena begitu berperan dalam perkembangan Muhammadiyah.
Pada awalnya, sebelum berwujud sekolah TK ABA Kauman, merupakan gedung pertemuan kegiatan Sopo Tresno. Kegiatan perkumpulan remaja-remaja putri di kampung Kauman, yang kebanyakan merupakan anak-anak dari pengusaha batik.
Perkumpulan Sopo Tresno, seperti yang sudah diketahui, merupakan embrio dari ortom Nasyiatul ‘Aisyiyah. Pengajian rutin diadakan pada sore hari untuk remaja putri. Dan malam hari untuk para ibu. Sehingga pengajian juga dikenal pengajian para pengusaha batik, karena kebanyakan yang mengikuti kegiatan tersebut adalah para pengusaha batik.
Papan nama atau cerita berdirinya TK ABA Kauman sendiri berawal dari isyarat restu Keraton atau Sultan HB VII kepada Muhammadiyah. Hal itu juga terungkap dalam catatan R.H. Hadjid, yaitu dengan masuknya Penghulu Kraton Ky. H. Muhammad Kamaludiningrat sebagai anggota Muhammadiyah dengan nomor stanbuk no. 1 dalam daftar anggota persyarikatan di Pendopo Dalem Kasultanan Kepengulonan Kauman.
Di pendopo Dalem Kasultanan Kepengulonan Kauman inilah tempat mula berdirinya sebuah Kinder Garten (Taman Kanak-kanak) yang dilakukan oleh Nyai Walidah Ahmad Dahlan, Siti Umniyah Ahmad Wardi dan Siti Wasilah Hadjid isteri R.H. Hadjid (generasi pelopor) pada 1337 H / 1919 M.
Kemudian oleh Hoov Bestuur (Pengurus Besar) Moehammadijah kegiatan Kinder Garten dipindahkan dari Kepengulonan Kauman ke sebelah barat Makam Syuhada’ Masjid Gedhe dengan menempati bangunan permanen. Dan bangunan itu untuk kegiatan Pengajian Santri Malam Selasa, kantor ‘Aisyiyah dan pendidikan anak-anak “Siswo Proyo Wanita” yang memiliki banyak kegiatan yaitu Jam’iatul Atfal, Tajmilul Akhlaq, Dirosatul Banat dan Tholabus Sa’adah, sebagai cikal bakal organisasi otonom Muhammadiyah, yaitu Nasyiatul ‘Aisyiyah disingkat NA (1930).
Kegiatan tersebut dilembagakan sebagai tempat “taman” pendidikan anak-anak dengan nama “Bustanul Athfal” (Taman Kanak-kanak) dengan maksud agar taman atau kebun untuk tempat bermain bagi anak. Sehingga kelak mereka itu menjadi manusia muslim yang berakhlak mulia melalui sistem permainan yang mengandung pendidikan yang Islami.
TK ini juga pernah dikenal dengan nama “Frobel”, yang artinya adalah tempat bermain, sebelum akhirnya berubah nama menjadi TK ABA.
Gedung TK tersebut yang menyatu dengan kantor ‘Aisyiyah, juga merupakan tempat pengajian pimpinan Muhammadiyah. Pengajian yang diadakan setiap malam selasa tersebut, juga dihadiri oleh Jenderal Soedirman, bahkan beliau sering mengisi dalam pengajian tersebut.
Namun sejak bulan Maret 2011, karena beberapa hal, pengajian pimpinan dialihkan di Gedung Mu’allimin. Dan yang tidak banyak diketahui masyarakat bahwa TK ABA Kauman merupakan TK pertama di Indonesia yang menjadi embrio atau cikal bakal pendidikan TK di Indonesia.
Taman Kanak-kanak Aisyiyah Bustanul Athfal atau lebih dikenal dengan TK ABA, pada tanggal 21 Agustus 2020 nanti tepat memasuki usia yang ke-101 tahun.
Sekolah TK yang terletak di Kampung Kauman Yogyakarta ini didirikan oleh Nyai Ahmad Dahlan (Siti Walidah) awalnya dengan nama Froebel Kindergaten Aisyiyah.
TK Aisyiyah Bustanul Athfal Kauman didirikan oleh Nyai Ahmad Dahlan dan digerakkan oleh Siti Umniyah pada tanggal 21 Agustus 1919.
Disampaikan Widyastuti, yang akrab disapa Wiwied, anggota Majelis Pustaka dan Informasi PP Muhammadiyah, berangkat dari keprihatinan Nyai Ahmad Dahlan terhadap pendidikan bagi anak-anak buruh batik yang terabaikan dan digerakkan oleh Siti Umniyah, gadis Kauman yang menggerakkan Siswo Proyo Wanita, berdirilah Frobelschool Kindergarten ‘Aisyiyah yang menempati Dalem Pengulon.
“Inilah pendidikan bagi anak-anak khususnya pribumi dan anak buruh batik yang diselenggarakan di negeri ini. Maka tak salah jika gelar pelopor pendidikan usia dini disematkan kepada Nyai Ahmad Dahlan,” kata Widyastuti.
Dalam usianya ke-101 tahun, TK ABA Kauman semakin mengokohkan posisinya sebagai lembaga pendidikan usia dini pencetak generasi qur’ani berkemajuan. (Affan)
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow