Universitas Siber Muhammadiyah Resmi Berdiri
YOGYA – Univeritas Siber Muhammadiyah (USM) resmi mendapat Surat Keputusan Izin Operasional dari Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI Nomor 430/E/0/2021. Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. Dr. H. Haedar Nashir, M.Si., bersyukur dan berterimakasih kepada pihak-pihak yang mendukung proses panjang dalam pengajuan izin itu.
Haedar menegaskan, jalur panjang yang telah dilewati untuk izin operasional sudah menempuh jalur resmi, legal, objektif, dan mengikuti sistem. “Jalur tersebut telah menjadi tradisi dan cara berpikir Muhammadiyah,” kata Haedar Nashir dalam launching Universitas SiberMu di Kantor PP Muhammadiyah, Jl. Cik Ditiro No. 23 Yogyakarta, Rabu (6/10).
Bagi Haedar, Muhammadiyah tidak terbiasa instan dan menerabas. “Ini sebagai bentuk kita mengedukasi masyarakat dan bangsa bahwa Indonesia tegak baik sebagai state atau negara maupun sebagai nation,” tegasnya.
Acara peresmian USM dihadiri Ketua PP Muhammadiyah, dr. H. Agus Taufiqurrahman, M.Kes, Sp.S., Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, Prof. Dr. Lincolin Arsyad, M.Sc., Ph.D., dan Plt. Kepala LLDIKTI Wilayah V DIY, Bhimo Widyo Andoko, S.H., M.H.
Haedar menyebut, ikhtiar tersebut menegaskan bahwa Muhammadiyah memiliki tradisi profesional, meritokrasi, sekaligus good government.
Universitas SiberMu merupakan mandat negara kepada Muhammadiyah untuk mengisi ruang baru sebagai irisan dari revolusi industri 4.0. Secara tegas Haedar menyebut, pendirian Universitas SiberMu sebagai langkah konkrit, bukan retorika menyambut era revolusi industri 4.0.
Muhammadiyah akan betul-betul menyelenggarakan universitas ini dengan seksama, dengan sistem yang baik. Pendirian USM bukan dengan tangan kosong, karena Muhammadiyah telah memiliki basic pendidikan, termasuk pendidikan yang dilangsungkan melalui media online yang tersebar di 164 Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA). Artinya, USM adalah bagian integral dari PTMA yang sehat.
Haedar berpesan supaya Universitas Siber Muhammadiyah dikelola dengan cara sebaik-baiknya dan modern. “Hal itu dimaksudkan untuk menunjukkan ke Indonesia bahwa Muhammadiyah selalu di depan dalam mewujudkan pranata modern yang bermutu, berkualitas, dan berkemajuan,” paparnya.
Melalui keberadaan USM, Haedar yang juga Guru Besar Bidang Sosiologi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) ini berharap akan ada reorientasi pemahaman umum mengenai dunia siber atau lebih dikenal dengan dunia maya.
Konsep maya sekarang bisa dirumuskan dengan sesuatu yang realitas ada. Yakni, keberadaan dunia maya seperti dunia digital, online, dan dunia sistem informasi yang bersifat terobosan di revolusi 4.0 ini sesungguhnya sudah merupakan realitas baru. “Ini sekaligus juga menyertakan kita berpikir secara ontologis yang baru,” katanya.
USM merupakan perguruan tinggi dengan menggunakan modus tunggal Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) yang digagas PP Muhammadiyah. Menurut Rektor SiberMu, Dr. Bambang Riyanta, M.T., hal ini untuk mengantisipasi pergeseran orientasi pendidikan generasi baru.
Saat ini mempunyai enam program studi: Teknologi Informasi, Sistem Informasi, Hukum, Administrasi Kesehatan, Akuntansi, dan Manajemen. Untuk sarana dan prasarana fisik, kampus pusat berada di Jalan HOS Cokroaminoto No. 17 Yogyakarta.
Tujuan mendirikan adalah untuk memperluas akses perguruan tinggi, baik di dalam maupun luar negeri dengan biaya lebih terjangkau. Selain murah dan terjangkau, diharapkan dapat menjangkau daerah-daerah luar sehingga mendorong perluasan akses pendidikan secara masif.
Tiga peran yang diterapkan yaitu sebagai kampus dengan pendidikan jarak jauh, sebagai agregator, dan fasilitator pertukaran pelajar dalam program belajar kampus merdeka.
“Kita juga sudah melakukan promosi ke masyarakat terkait berdirinya Universitas SiberMu dan setelah mendapatkan izin operasional kami siap menerima mahasiswa baru melalui jalur reguler, karyawan, persyarikatan, dan prestasi dengan syarat masing-masing,” jelas Bambang.
Berdirinya Universitas Siber Muhammadiyah mengundang banyak atensi banyak pihak, baik dalam maupun luar Muhammadiyah. Sejumlah Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah mendukung dan menginginkan dapat berkembang bersama. (*)
Wartawan: Dzikril Firmansyah Atha Ridhai
Editor: Affan Safani Adham
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow