Pengertian Zakat Fitrah Beserta Niat, Tujuan, Syarat, Waktu, dan Besarannya

Pengertian Zakat Fitrah Beserta Niat, Tujuan, Syarat, Waktu, dan Besarannya

Smallest Font
Largest Font

Dalam agama Islam, zakat merupakan salah satu rukun yang wajib dipenuhi oleh setiap muslim yang mampu. Salah satu bentuk zakat yang harus ditunaikan adalah zakat fitrah. Zakat fitrah memiliki kedudukan yang penting karena tidak hanya bertujuan untuk mensucikan jiwa dan harta, tetapi juga sebagai bentuk kepedulian sosial terhadap sesama.

Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai pengertian, tujuan, syarat, waktu, besaran, dan tata cara pembayaran zakat fitrah.

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Pengertian Zakat Fitrah

Zakat fitrah adalah zakat yang wajib ditunaikan oleh setiap muslim menjelang berakhirnya bulan Ramadan dan sebelum pelaksanaan salat Idul Fitri. Secara bahasa, fitrah berarti suci atau bersih. Dengan demikian, zakat fitrah dapat diartikan sebagai zakat yang bertujuan untuk mensucikan jiwa dan harta dari hal-hal yang kurang baik selama menjalankan ibadah puasa.

Menurut hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar ra., Rasulullah SAW mewajibkan zakat fitrah sebanyak satu sha' kurma atau satu sha' gandum atas umat muslim.

Tujuan Zakat Fitrah

Zakat fitrah memiliki beberapa tujuan yang penting, baik dari segi spiritual maupun sosial. Berikut adalah beberapa tujuan dari zakat fitrah:

1. Mensucikan Diri

Zakat fitrah berfungsi untuk mensucikan diri dari perbuatan sia-sia dan dosa kecil yang mungkin dilakukan selama bulan Ramadan. Dengan membayar zakat fitrah, seorang muslim diharapkan dapat menyambut Idul Fitri dengan jiwa yang bersih dan suci.

2. Pelengkap Ibadah Puasa

Zakat fitrah juga merupakan pelengkap dari ibadah puasa yang telah dilakukan selama bulan Ramadan. Ibadah puasa yang dijalankan dengan khusyuk dan diakhiri dengan pembayaran zakat fitrah akan menjadi sempurna di hadapan Allah SWT.

3. Bentuk Kepedulian Sosial

Zakat fitrah adalah salah satu bentuk kepedulian sosial terhadap sesama, terutama bagi mereka yang kurang mampu. Dengan adanya zakat fitrah, setiap muslim dapat berbagi kebahagiaan di hari raya Idul Fitri, sehingga semua kalangan masyarakat dapat merasakan kegembiraan.

Syarat Zakat Fitrah

Untuk dapat menunaikan zakat fitrah, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh seorang muslim. Syarat-syarat ini dapat dibagi menjadi dua kategori: syarat wajib dan syarat tidak wajib.

Syarat Wajib

Berikut adalah syarat-syarat wajib yang harus dipenuhi untuk membayar zakat fitrah:

  • Beragama Islam dan merdeka.
  • Menemui dua waktu, yaitu di antara bulan Ramadan dan Syawal walaupun hanya sesaat.
  • Mempunyai harta yang lebih dari pada kebutuhannya sehari-hari untuk dirinya dan orang-orang yang berada di bawah tanggungannya pada hari raya dan malamnya.

Syarat Tidak Wajib

Berikut adalah beberapa kondisi di mana seseorang tidak diwajibkan untuk membayar zakat fitrah:

  • Orang yang meninggal sebelum terbenam matahari pada akhir Ramadan.
  • Anak yang lahir setelah terbenam matahari pada akhir Ramadan.
  • Orang yang baru memeluk agama Islam setelah matahari terbenam pada akhir Ramadan.
  • Tanggungan istri yang baru dinikahi setelah matahari terbenam pada akhir Ramadan.

Waktu Pembayaran Zakat Fitrah

Waktu pembayaran zakat fitrah sangat penting untuk diperhatikan agar zakat yang dikeluarkan sah dan diterima oleh Allah SWT. Berikut adalah beberapa ketentuan waktu pembayaran zakat fitrah:

1. Waktu Harus

Waktu harus adalah waktu yang dianjurkan untuk membayar zakat fitrah sejak awal bulan Ramadan hingga akhir bulan Ramadan. Ini adalah waktu yang paling aman untuk memastikan zakat fitrah sudah tertunaikan sebelum batas akhir.

2. Waktu Wajib

Waktu wajib adalah saat matahari terbenam pada hari terakhir bulan Ramadan. Pada waktu ini, zakat fitrah menjadi kewajiban yang harus segera ditunaikan.

3. Waktu Afdhal

Waktu afdhal adalah setelah salat subuh pada hari terakhir Ramadan hingga sebelum salat Idul Fitri. Membayar zakat fitrah pada waktu ini dianggap paling utama dan disarankan.

4. Waktu Makruh

Waktu makruh adalah setelah salat Idul Fitri hingga sebelum matahari terbenam pada hari raya. Meskipun masih sah, namun pembayaran zakat pada waktu ini dianggap kurang baik.

5. Waktu Haram

Waktu haram adalah setelah matahari terbenam pada hari raya Idul Fitri. Pembayaran zakat fitrah setelah waktu ini dianggap tidak sah dan berdosa.

Besaran dan Jenis Zakat Fitrah

Besaran zakat fitrah ditentukan berdasarkan jenis makanan pokok yang dikonsumsi di daerah tersebut. Di Indonesia, umumnya zakat fitrah dibayarkan dalam bentuk beras atau uang yang setara dengan nilai beras tersebut.

1. Perhitungan Zakat Fitrah dalam Bentuk Makanan Pokok

Zakat fitrah biasanya dibayarkan dengan beras sebanyak 2.5 kg atau 3.5 liter per orang. Kualitas beras yang diberikan harus sama dengan yang dikonsumsi sehari-hari oleh pemberi zakat.

2. Perhitungan Zakat Fitrah dalam Bentuk Uang

Selain dalam bentuk beras, zakat fitrah juga dapat dibayarkan dalam bentuk uang. Nilai uang yang diberikan harus setara dengan harga 2.5 kg atau 3.5 liter beras. Misalnya, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) menetapkan besaran zakat fitrah sebesar Rp 40,000 per orang di wilayah DKI Jakarta.

Tata Cara Membayar Zakat Fitrah

Berikut adalah tata cara yang harus dilakukan dalam membayar zakat fitrah agar sah dan diterima:

Niat Zakat Fitrah

Sebelum membayar zakat fitrah, seorang muzakki (pemberi zakat) harus membaca niat. Berikut adalah beberapa bacaan niat zakat fitrah sesuai dengan siapa yang akan dizakati:

1. Niat Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri

"Nawaytu an ukhrija zakaata al-fitri ‘an nafsi fardhan lillahi ta’ala." (Artinya: "Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk diriku sendiri fardu karena Allah Ta’ala.")

2. Niat Zakat Fitrah untuk Seluruh Keluarga

"Nawaytu an ukhrija zakaata al-fitri anni wa an jami’i ma yalzimuniy nafaqatuhum syar’an fardhan lillahi ta’ala." (Artinya: "Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk diriku dan seluruh orang yang nafkahnya menjadi tanggunganku fardu karena Allah Ta’ala.")

3. Niat Zakat Fitrah untuk Istri

"Nawaytu an ukhrija zakaata al-fitrii 'an zaujati fardhan lillahi ta'ala." (Artinya: "Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk istriku fardu karena Allah Ta’ala.")

4. Niat Zakat Fitrah untuk Anak Laki-laki

"Nawaytu an ukhrija zakaata al-fitri ‘an waladi fardhan lillahi ta’ala." (Artinya: "Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk anak laki-lakiku fardu karena Allah Ta’ala.")

5. Niat Zakat Fitrah untuk Anak Perempuan

"Nawaytu an ukhrija zakaata al-fitri ‘an binti fardhan lillahi ta’ala." (Artinya: "Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk anak perempuanku fardu karena Allah Ta’ala.")

6. Niat Zakat Fitrah untuk Mewakilkan Orang Lain

"Nawaytu an ukhrija zakaata al-fitri ‘an (…) fardhan lillahi ta’ala." (Artinya: "Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk… (sebutkan nama orang yang diwakilkan), fardu karena Allah Ta’ala.")

Proses Pembayaran Zakat Fitrah

Proses pembayaran zakat fitrah harus dilakukan dengan hati-hati dan mengikuti tata cara yang benar agar zakat tersebut sah dan diterima oleh Allah SWT. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menunaikan zakat fitrah, baik melalui amil zakat yang terpercaya maupun langsung kepada penerima zakat.

Setiap cara memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, namun yang terpenting adalah memastikan bahwa zakat fitrah sampai kepada yang berhak menerimanya. Berikut adalah beberapa cara yang bisa ditempuh dalam proses pembayaran zakat fitrah:

Pembayaran Melalui Amil Zakat

Disarankan untuk membayar zakat fitrah melalui amil zakat yang terpercaya agar distribusinya lebih merata dan tepat sasaran. Amil zakat juga akan membantu dalam proses penimbangan dan perhitungan zakat.

Pembayaran Langsung kepada Mustahik

Jika memilih untuk membayar zakat langsung kepada mustahik (penerima zakat), pastikan untuk membayar kepada orang yang benar-benar berhak menerima zakat fitrah, seperti fakir miskin, muallaf, dan lainnya.

Doa Penerima Zakat (Mustahik)

Setelah menerima zakat, mustahik dianjurkan untuk mendoakan pemberi zakat. Bacaan doa yang dianjurkan adalah: "Jarakallâhu fî mâ a'thaita wa bâraka fî mâ abqaita wa ja'alahu laka thahûran." (Artinya: "Semoga Allah memberikan pahala atas apa yang kau berikan, dan semoga Allah memberikan berkah atas harta yang kau simpan dan menjadikannya sebagai pembersih bagimu.")

Zakat fitrah merupakan bagian penting dari ibadah seorang muslim yang tidak hanya berdampak pada diri sendiri tetapi juga bagi masyarakat sekitar. Dengan memahami pengertian, tujuan, syarat, waktu, besaran, dan tata cara pembayaran zakat fitrah, diharapkan kita dapat menunaikan zakat ini dengan benar dan penuh kesadaran. Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat membantu Anda dalam melaksanakan zakat fitrah dengan lebih baik.

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow