Bangun Hunian dan Fasilitas Darurat, Warga Cianjur Berterima Kasih kepada Muhammadiyah

Bangun Hunian dan Fasilitas Darurat, Warga Cianjur Berterima Kasih kepada Muhammadiyah

Smallest Font
Largest Font

CIANJUR – Sejak gempa bumi melanda Cianjur pada dua pekan lalu, Muhammadiyah melalui Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) bergerak cepat dengan mengirimkan bantuan ke lokasi bencana. Kondisi sekitar yang parah disertai dengan banyaknya korban jiwa berjatuhan membuat MDMC menerjunkan banyak relawan untuk melakukan mitigasi.

Ketua MDMC PP Muhammadiyah, Budi Setiawan menyatakan bahwa pihaknya telah mengerahkan banyak bantuan. Untuk sektor medis berasal dari RS Muhammadiyah Bandung dan RSI Pondok Kopi, Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Jakarta (FK UMJ), dan lain-lain.

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Lokasi gempa tentu menjadi tantangan, namun mereka bisa sampai di pusat bencana. Pengiriman tenaga medis ini sangat penting untuk memberikan layanan kesehatan dan edukasi kesehatan bagi warga yang terdampak.

“MDMC selalu mengupayakan koordinasi dengan siapapun. Kami tidak bisa kerja sendirian. Karena tanggap darurat dari gempa ini bisa jadi hingga satu bulan. Kita harus mengatur kegiatan dan bersinergi dengan elemen kemanusiaan yang lain,” ucap Budi melalui Jumpa Pers Respon Muhammadiyah untuk Cianjur, hari Senin (5/12).

Budi juga menambahkan, MDMC telah mendirikan satu pos pusat koordinasi dan lima pos pelayanan dari 12 kecamatan terdampak yang berada di Cianjur. Pos – pos pelayanan berada di Ciherang, Desa Ciputri, Kecamatan Pacet; Kampung Tipar Kaler, Desa Limbangsari, Kecamatan Cianjur; Desa Mangunkerta, Kecamatan Cugenang; Kampung Barukaso, Desa Sukamulya, Kecamatan Cugenang; dan Kampung Cieundeur, Desa Cieundeur, Kecamatan Warungkondang.

Sementara itu, di titik-titik bencana MDMC mendirikan dapur umum berkoordinasi dengan Badan SAR Nasional (Basarnas). Pertolongan logistik ini tepat sasaran sehingga membantu korban terdampak yang sedang mengungsi dan personel dari Basarnas pun juga terbantu dengan adanya dapur umum MDMC.

MDMC juga membangun hunian darurat termasuk musala. Lebih dari 300 tenda darurat berukuran 6×4 meter telah didirikan dan cukup menampung hingga lima orang atau satu tenda satu keluarga.

“Meskipun itu tenda, tapi itu tenda keluarga. Kami sangat menghormati privasi. Dengan adanya tenda, kehormatan keluarga terjaga,” kata Budi.

Tidak cukup sampai pada urusan medis dan logistik, MDMC turut memberikan pendidikan darurat (kebencanaan) dan layanan psikososial, memanfaatkan jaringan Perguruan Tinggi Muhammadiyah – ‘Aisyiyah (PTMA).

Berkat hal itu, MDMC sukses mendatangkan tenaga medis, guru, bahkan psikolog. Hal ini penting agar warga terdampak tidak hanya mendapat layanan materi, tapi juga pengetahuan dan kejiwaan.

“Alhamdulilah Muhammadiyah memiliki PTMA dengan berbagai prodinya, salah satunya psikologi. Banyak dari PTMA itu membantu warga yang terdampak, menemani keluh kesah mereka,” tutur Budi.

Kehadiran Muhammadiyah untuk meringankan beban masyarakat terdampak bencana sangat dirasakan oleh mereka. Salah satunya Gun-gun yang merupakan Ketua RT 04 Kampung Cieundeur, Desa Cieundeur, Kecamatan Warungkondang. Melalui jumpa pers, ia begitu merasakan manfaat yang telah diberikan Muhammadiyah ini.

“Kami atas nama warga masyarakat Kampung Cieundeur berterima kasih kepada tim relawan dari MDMC sangat merasa terbantu sekali karena selama ini hampir semua rumah di RT 04 rumahnya ambruk,” ucap Gun-gun.

Senada dengan Gun-gun, Kepala Sekolah SD Islam Kreatif Muhammadiyah Ema Maryani yang juga selaku penerima manfaat program Muhammadiyah menghaturkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada Persyarikatan. Bahkan, sejak hari pertama gempa terjadi, dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Cianjur langsung menghubunginya dan menanyakan kondisi sekolah pasca terjadinya gempa.

“Terima kasih kepada Pimpinan Muhammadiyah yang senantiasa perhatian terhadap kami, terhadap sekolah dan anak-anak. Alhamdulilah kami mendapatkan bantuan dari MDMC dan PDM Cianjur,” tutur Ema.

Ema juga diminta PDM Cianjur dan MDMC untuk mendata seluruh penduduk SD Islam Kreatif Muhammadiyah, dari guru hingga wali murid yang terdampak. Dari data itu, mereka langsung mendapat pertolongan medis, bantuan logistik, dan layanan psikologis.

“Mudah-mudahan keberadaan MDMC ini sampai tuntas sampai beres. Mudah-mudahan Cianjur kembali seperti sedia kala. Saya juga mohon bantuannya untuk SD, SMP Islam Kreatif Muhammadiyah agar bisa melaksanakan kembali proses belajar-mengajar,” harap Ema kepada awak media. (*)

Wartawan: Dzikril Firmansyah

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow