Bolehkah Aku Bertanya
Boleh saja engkau berujar, bahwa aku jangan berlagak seperti Tuhan, yang sok tahu kepada siapa virus bersarang, kepada siapa pula ajal menjemput datang.
Boleh saja engkau berkilah, rumah Tuhan itu aman, tidak usah melarang-larang orang, untuk datang berjumpa, bercengkerama, khusyu sujud berjama’ah pada-Nya.
Boleh saja engkau meminta, agar aku tingkatkan taqwa saja, menjaga iman tetap ada, menerima apa takdirNya, merendah dan berpasrah diri sujud padaNya.
Boleh saja engkau perintah, agar aku diam seribu bahasa, biarkan saja penguasa yang bicara, tidak usah turut campur segala, tugas mereka itu bekerja, tugas kita hanya berdoa.
Lantas,
Bolehkah aku bertanya, bagaimana bila Tuhan meminta, meminta untuk menjauhi bahaya, agar terjaga jiwa, harta dan agama?
Bolehkah aku bertanya, apa bisa diberi jawab, bilakah Tuhan meminta tanggung jawab, atas sikap yang memberi sebab, banyaknya orang terjerembab, dalam bahaya yang nyata dan tak terlihat?
Bolehkah aku bertanya, bilakah rasa yang akan ada, tatkala ada orang terkasih kita, terpisah sendiri tak bisa di sapa, walau hanya sekedar membisikkan doa, padahal dia dan kita sama merasa ada?
Masihkah aku boleh bertanya?
Miftahulhaq
Sidoarum, 12 Juni 2020
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow