Bangsal Virtual Kerja Sama Farmasi UAD dengan Lazismu. Apa itu?
YOGYA – Bangsal virtual. Apa itu? Ini memang sedang era online, hampir seluruh bidang dilakukan melalui dunia maya. Belanja, sekolah, kuliah rapat, seminar, dan lain-lain. Kini muncul “varian” baru layanan online, yakni bangsal untuk orang terkonfirmasi Covid-19.
Digagas Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dan Lazismu. “Pada saat isolasi mandiri, banyak masyarakat yang tidak mendapatkan pelayanan secara maksimal atau tidak memiliki pengetahuan yang cukup dalam merawat diri sendiri,” jelas Dekan Fakultas Farmasi UAD, Prof. Dyah A. Perwitasari, seperti tertulis di laman lazismu.org.
Dengan demikian secara khusus bangsal ini untuk mengatasi persoalan melonjaknya kasus terkonfirmasi Covid-19. Masyarakat umum bisa memanfaatkan tanpa dipungut biaya sepeserpun, alias cuma-cuma.
Ada banyak layanan di bangsal ini. Beberapa di antaranya adalah:
- Monitoring secara kontinu oleh tim dokter dan tim apoteker;
- Konsultasi dengan ahli psikologi;
- Konsultasi dengan ahli gizi;
- Bantuan dana pembiayaan obat berupa diskon harga obat;
- Bantuan tindak lanjut kegawatdaruratan;
- Sertifikat ukhuwah setelah selesai melaksanakan isoman.
Dyah Perwitasari mengatakan, waktu isolasi mandiri muncul banyak gejala. Bisa naik bisa turun. “Maka niat kita adalah mendampingi, namun secara virtual. Nanti akan ada pendampingan sampai masa isolasi mandiri selesai,” jelasnya.
Bangsal virtual ini melibatkan banyak dokter, psikolog, psikiater, dan tenaga medis lain. Salah satu kelebihannya adalah bisa ditangkap oleh pasien di seluruh Indonesia, bahkan di seluruh dunia. Dalam satu bulan ini, kata Dyah, bangsal virtual telah mendampingi 80 pasien isolasi mandiri.
Cara mendaftar bergabung di bangsal ini tidak sulit. Cukup mendaftar ke pelayanan bangsal virtual, setelah itu peserta dimasukkan ke dalam WhatsApp grup dan langsung bisa melakukan konsultasi di grup itu.
Dyah mengharapkan, bangsal virtual tidak hanya memberikan pelayanan virtual kepada pasien Covid-19, juga pasien penyakit lain. Sehingga, pasien tidak harus datang ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan.
“Kalau penyakit atau gejalanya parah, kita rujuk ke rumah sakit atau fasilitas pelayanan. Kita punya informasi juga terkait rujukan harus ke mana. Jadi bangsal virtual ini ya untuk gejala ringan atau bahkan tanpa gejala,” tambahnya.
Lazismu telah menyalurkan bantuan dana kepada Fakultas Farmasi UAD untuk menunjang kegiatan bangsal virtual tersebut. Bantuan diserahkan secara langsung oleh Ketua Badan Pengurus Lazismu PP Muhammadiyah, Prof. Hilman Latief, di Apotek Farmasi UAD, Jumat (3/9).
Menurut Manajer Program Lazismu PP Muhammadiyah, Falhan N Akbar, Lazismu memberikan dukungan dalam bentuk pendanaan untuk honorarium tenaga medis dan bantuan obat pasien.
“Saya berharap program ini juga dapat dikembangkan bukan sekadar layanan hotline, namun bisa berbasis digital seperti website ataupun aplikasi. Selain itu, tidak hanya untuk layanan Covid-19 juga layanan kesehatan lain,” katanya.
Program ini sangat menarik, karena pasien cukup di rumah. Bahkan, obat pun diantar langsung ke rumah. Ke depan, program ini bisa disinergikan dengan layanan kesehatan lainnya seperti antar jemput pasien dengan layanan ambulan Lazismu.
“Kita berharap bila sudah berbasis website dan aplikasi program ini bisa dilakukan menjangkau secara nasional. Bisa dikerjasamakan dengan klinik, rumah sakit, ataupun perguruan tinggi yang memiliki program studi kesehatan dan farmasi,” tambah Falhan. (*)
Berita diolah mediamu.com dari rilis Lazismu
Editor: Heru Prasetya
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow