Status Tanggap Darurat Banjir Kalteng, Muhammadiyah Bergerak
KALTENG – Banjir yang melanda Kalimantan Tengah menyebabkan beberapa kabupaten menetapkan status tanggap darurat banjir. Misalnya Kabupaten Katingan sejak 24 Agustus hingga 23 September, Kotawaringin Barat 23 Agustus-19 September. Hal yang sama dilakukan Kabupaten Seruyan dan Kotawaringin Timur. Pulang Pisau dan Lamandau menetapkan status siaga darurat banjir, sedangkan Murung Raya dan Barito Utara belum menetapkan status.
Banjir yang mencapai ketinggian 2 meter itu berdampak kepada fasilitas umum maupun pribadi, termasuk di antaranya adalah amal usaha Muhammadiyah. Antara lain di Kasongan: SMA Muhammadiyah, SD ‘Aisyiyah, TK ABA, MTs Muhammadiyah, dan Masjid Nurul Iman. Di Katingan Tengah: SMA Muhammadiyah, SMK Muhammadiyah, SMP Muhammadiyah. Juga, Masjid Muhammadiyah Tumbang Samba dan SMP Muhammadiyah Tumbang Sanamang.
Seperti biasa ketika terjadi bencana alam, Muhammadiyah melakukan respon tanggap bencana banjir di Kalimantan Tengah. Melalui gerakan One Muhammadiyah One Response (OMOR), persyarikatan ini membentuk POSKOR Tanggap Darurat Bencana Banjir Kalteng di Aula Masjid Nurul Iman Kasongan/Kantor PDM Katingan, Jl. Semadi – Kasongan, Senin (6/9).
Barisan dalam jaringan Muhammadiyah bergerak cepat memberikan bantuan. Mereka terdiri atas Lazismu Katingan, MDMC Katingan, PD Pemuda Muhammadiyah Katingan, PD Nasyiatul ‘Aisyiyah Katingan, PC IMM Katingan, PD IPM Katingan, PD Aisyiyah Katingan, Jamaah Masjid Nurul Iman, MDMC Kalteng, Lazismu Kalteng, dan MDMC Palangka Raya.
Aksi nyata itu di antaranya dengan mendirikan dapur umum, mendistribusikan makanan siap saji, membuat shelter penyintas, memberikan layanan kesehatan, serta penggalangan dana dari masyarakat yang tidak terdampak banjir.
Distribusi makanan siap saji untuk penyintas dilaksanakan selama masa tanggap darurat di sekitar Kasongan. Shelter penyintas didirikan di MTs Muhammadiyah Kasongan, hingga saat ini telah diisi sekitar 50 jiwa. Penerima manfaat dari layanan Posko Muhammadiyah Tanggap Darurat Banjir Katingan kurang lebih 1.500 jiwa.
Dalam catatan MDMC Kalteng, di lokasi bencana masih diperlukan sembako berupa makanan siap saji, air bersih, popok, susu bayi, pembalut, selimut, tenda/shelter penyintas, hygiene kit, dan sanitasi. Juga masih ada warga yang terisolir dan harus segera dievakuasi. Diperlukan layanan kesehatan bagi warga terdampak.
Menurut anggota Badan Pengurus Lazismu Kalteng, Kurniawan, relawan Muhammadiyah terus membantu masyarakat Katingan dengan menghidupkan dapur umum, menyalurkan logistik, dan terus menambah jumlah relawan. Lazismu juga terus menggencarkan penghimpunan bantuan untuk korban banjir.
“Sebanyak sembilan kabupaten terdampak banjir. Harus kita support semua pendanaannya,” katanya. (*)
Berita diterima mediamu.com dari Lazismu Kalimantan Tengah
Editor: Heru Prasetya
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow